visitaaponce.com

Mental Baja Jadi Modal Trio Srikandi Menembak Persembahkan Perunggu untuk Indonesia

Mental Baja Jadi Modal Trio Srikandi Menembak Persembahkan Perunggu untuk Indonesia
Penembak putri Indonesia Nourma Try Indriani beraksi di Asian Games 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Kamis (28/9).(ANTARA/M Risyal Hidayat)

KETENANGAN pikiran dan saling mendukung menjadi pegangan bagi Feny Bachtiar, Nourma Try Indriani, dan Rica Nensi Perangin Angin saat membidik sasaran yang menjelma menjadi medali perunggu dari cabang olahraga menembak Asian Games untuk Indonesia.

Tiga srikandi Merah Putih itu saling menyemangati saat bergiliran mengincar target bergerak dari jarak 10 m di Fuyang Yinhu Sports Centre, Kamis (28/9).

Menyelesaikan 30 peluru pertama mereka, tim putri Indonesia sempat menyalip Kazakhstan ke peringkat dua klasemen saat trio Korea Utara (Korut)  mencatatkan skor yang cukup stabil di puncak.

Baca juga: Tharisa Bersyukur Raih Perunggu di Debutnya di Asian Games

Mereka paham dua negara itu merupakan lawan terberat di level Asia. Pasalnya, Kazhakstan diperkuat dua juara dunia 2023 yaitu Alexandra Saduakassova dan Zukhra Irnazarova.

"Deg-degan melihat tadi lawannya hebat-hebat, tapi kami patut bersyukur mendapat perunggu hasil dari kerja sama kami sebagai tim," kata Feny ketika ditemui setelah upacara pengalungan medali.

Dengan setiap atlet melakukan gerakan yang sama dan berulang-ulang, cabang menembak menunjukkan reputasinya sebagai olahraga yang menuntut kekuatan mental.

Baca juga: Shesar dan Gregoria Jadi Kapten Tim Bulu Tangkis di Asian Games 2022

Tidak jarang para penembak kehilangan konsentrasi setelah mendapati tembakan mereka melenceng jauh dari sasaran tengah.

Nourma tidak dapat menyembunyikan raut kecewanya setelah merampungkan 30 peluru pertamanya, dan setelah ia mengistirahatkan senapannya, air mata petembak berusia 33 tahun itu tidak terbendung saat ia berlari meninggalkan arena.

Hal itu terjadi bukan tanpa alasan mengingat juara SEA Games 2021 itu mencetak skor paling sedikit di antara rekan-rekannya dengan total 516 poin dan 12 tepat sasaran sedangkan posisi timnya, yang turun ke peringkat tiga, terancam oleh trio Vietnam yang belum merampungkan tembakannya.

Meski pada akhirnya medali perunggu telah mereka amankan berkat skor 1604-31x, Indri masih tertunduk lesu setelah turun dari podium dan kedua rekannya serta ofisial dari PB Perbakin bergantian memeluk dan menyemangati penembak berusia 33 tahun itu.

"Di lapangan, kami juga saling memotivasi," kata Feny.

"Misalnya ketika Indri tadi menjadi penembak terakhir, ketika ia menoleh ke belakang, kami soraki 'semangat-semangat!'. Kami beri dukungan dan alhamdulillah dia bisa, kami semua bisa," kata Feny. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat