Ashwath Kaushik, Bocah Ajaib yang Kalahkan Grandmaster Catur
![Ashwath Kaushik, Bocah Ajaib yang Kalahkan Grandmaster Catur](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/dec3a896463711da55e20fb66e34dcce.jpg)
ASHWATH Kaushik yang masih berusia delapan tahun enam bulan 11 hari membuat sejarah setelah mengalahkan seorang pecatur Polandia bergelar grandmaster, pekan lalu.
Kaushik menggulingkan grandmaster Polandia berusia 37 tahun, Jacek Stopa, dalam Burgdorfer Stadthaus Open di Swiss. Ia menjadi pecatur termuda sepanjang masa yang pernah mengalahkan seorang grandmaster.
Keberhasilan bocah ajaib ini dalam mengalahkan grandmaster yang hampir lima kali usianya itu telah memecahkan rekor dunia pecatur termuda yang mengalahkan seorang grandmaster.
Baca juga : Susanto Megaranto Beruntung di Hari Kedua Japfa Chess Festival
Sumber: Chess.com
Sebelum ini pecatur paling muda yang mengalahkan seorang grandmaster adalah Leonid Ivanovic dari Serbia.
Namun, anak kelahiran India itu lahir lima bulan setelah Ivanovic, sehingga memungkinkan dia untuk mengklaim rekor tersebut.
Baca juga : 20 Negara Ikuti Asian Youth Chess Championship
Sama-sama berusia delapan tahun, umur Kaushik dan Ivanovic hanya berselisih lima bulan. Kaushik lebih muda lima bulan.
Menurut Chess.com, dalam laporannya pada Rabu, Kaushik memenangkan tiga medali emas Kejuaraan Muda U-8 Asia Timur pada 2022 dalam usia enam tahun.
Dalam tahun yang sama bocah ini juga menjadi Juara Dunia Cepat U-8.
Baca juga : Percasi Minta Juara Japfa Chess Festival tetap Giat Berlatih
Tujuh jam sehari bermain catur
Chess.com juga menyebutkan si bocah ajaib menghabiskan waktu tujuh jam setiap hari untuk bermain catur.
Meski lahir di India, Ashwath Kaushik menghabiskan enam tahun terakhir hidupnya di Singapura.
"Dia belajar sendiri, bermain bersama kakek-neneknya," kata sang ayah Kaushik Sriram yang mengaku heran karena keluarganya tak ada yang menggeluti catur.
"Saya bangga dengan permainan saya dan cara saya bermain, terutama karena saya sempat lebih buruk pada satu titik tetapi dari situ bangkit lagi," kata Ashwath kepada Chess.com setelah mengalahkan Jacek Stopa.
Namun bocah ajaib ini harus puas menuntaskan turnamen di Swiss itu pada posisi ke-12 setelah kalah dari Master Internasional Harry Grieve. (Ant/Z-4)
Terkini Lainnya
Tujuh jam sehari bermain catur
2 Pelajar Indonesia Raih Gelar Grandmaster of Memory di Ajang Kompetisi Daya Ingat Internasional
Susanto Megaranto Beruntung di Hari Kedua Japfa Chess Festival
Tips Jitu Jadi Master Speed Chess MPL dari Grandmaster Catur
Imigrasi Batam Gunakan Sistem Autogate untuk Tujuan Singapura
Presiden Joko Widodo Kesal Banyak WNI Doyan Nonton Konser Di Singapura
Indeks Pariwisata Indonesia Meningkat, Jokowi: Tapi Kalah dengan Malaysia
Indonesia Hajar Singapura 3-0 dalam Laga Perdana Piala AFF U-16
Kota ini Menduduki Peringkat Termahal Bagi Ekspatriat pada 2024, Nomor 2 dari Asia Tenggara
Perdana, Kapal Pesiar Internasional Ini Berlabuh di Tanjung Priok
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap