visitaaponce.com

Bill Gates dan Kabut Korona

Bill Gates dan Kabut Korona
Adiyanto Wartawan Media Indonesia(MI/Ebet)

Bill Gates, pendiri Microsoft, termasuk salah satu tokoh atau individu di luar bidang kesehatan yang paling concern terhadap pandemi covid-19. Melalui Gates Foundation, yayasan yang didirikan bersama mantan istrinya, Melinda, ia telah menggelontorkan ratusan miliar dolar uangnya atau bahkan mungkin lebih, untuk penanganan wabah berskala global ini, termasuk mendukung pengembangan pengobatan dan vaksin murah supaya lebih mudah diakses masyarakat di seluruh dunia.

Langkah yang dilakukannya itu pun masih menuai fitnah. Masih saja ada orang yang percaya teori konspirasi yang menghubungkannya dengan penyebaran virus tersebut hanya lantaran ia telah memprediksi penyakit tersebut. Ia dituding ingin berjualan vaksin. Sebagai filantropis, Gates dan istrinya telah lama berkecimpung di bidang kesehatan, termasuk dalam memerangi penyakit polio dan malaria di seluruh dunia. Ia tidak sekadar menyumbangkan uangnya, tapi juga sering berdiskusi dengan para pakar kesehatan tentang berbagai patogen yang kemungkinan dapat mengancam umat manusia.

Dalam blog pribadinya gatesnotes.com yang diunggah 8 Februari lalu, sang taipan teknologi itu berencana meluncurkan buku berjudul How to Prevent the Next Pandemic (bagaimana mencegah pandemi berikutnya). Buku itu bakal dijual di pasaran mulai 3 Mei mendatang. Tentang alasannya mengapa meluncurkan buku ini, Gates menulis, ”Saya telah belajar banyak dalam prosesnya, baik tentang pandemi ini maupun bagaimana kita menghentikan pandemi berikutnya, dan saya ingin membagikan apa yang saya dengar kepada orang-orang.”

Buku yang ditulis Gates ini, bakal melengkapi buku lainnya seputar pandemi, baik karya penulis dalam maupun luar negeri. Gates telah mengikuti perkembangan covid-19 sejak penyakit ini pertama kali mewabah, bekerja dengan para ahli dari dalam dan luar Gates Foundation, serta memperjuangkan tanggapan yang lebih adil pada dunia dan ikut memerangi penyakit menular selama beberapa dekade, seperti malaria dan Tb.

Semua pengalaman itu bakal ia tuangkan di buku tersebut, termasuk bagaimana rasanya jadi subjek teori konspirasi. “Dua tahun terakhir telah menyebabkan sejumlah kesulitan yang luar biasa di seluruh dunia dan tidak mudah untuk merasa optimis ketika Anda ikut melihat dan menanggung kesengsaraan yang dialami begitu banyak orang,” ujarnya.

Menurut Gates, covid-19 hanya memperjelas bahwa dunia perlu memprioritaskan penghapusan pandemi sebagai ancaman bagi umat manusia. Oleh karena itu, dalam bukunya tersebut ia akan memaparkan langkah-langkah spesifik yang dapat ditempuh untuk tidak hanya menghentikan pandemi di masa depan, tetapi juga bagaimana memberikan perawatan kesehatan yang lebih baik untuk semua orang di seluruh dunia. "Saya ingin menguraikan pelajaran yang dapat kita pelajari dari pandemi ini, inovasi yang kita butuhkan untuk menyelamatkan nyawa, dan alat baru yang kita butuhkan untuk menghentikan patogen lebih awal dan adil,” tuturnya.

Buku yang ditulis Gates itu tentu menarik, terutama bagi mereka yang berkecimpung dalam penanganan pandemi ini atau mereka yang tertarik pada masalah-masalah kesehatan global. Buku ini pun tidak ada salahnya dibaca oleh mereka yang ingin tahu seputar wabah tersebut sehingga dapat melihat dari perspektif lain, terutama dari penulisnya yang selama ini terjun langsung, mengorbankan harta dan pikirannya demi menyelamatkan umat manusia dari ancaman kepunahan akibat berbagai patogen, tak hanya covid-19.

Gates memang bukan pakar kesehatan. Namun, ia banyak bergaul dan berdiskusi dengan para ahli medis, baik yang bekerja dengan yayasannya maupun di luar itu, seperti pakar penyakit menular Amerika Serikat yang juga penasihat Gedung Putih, Anthony Fauci hingga Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Pandangannya dalam buku tersebut tentu selain berbasis pengalaman juga berdasarkan ilmu pengetahuan sehingga mungkin berguna dan menarik untuk dibaca.

Kehadiran buku ini krusial di tengah kesimpangsiuran wabah yang terdistraksi dengan omongan pakar dadakan yang bertebaran di media sosial ataupun ocehan sejumlah elite yang kadang membingungkan. Membaca buku-buku semacam ini penting untuk menyibak cakrawala di tengah kabut korona sehingga tidak mudah termakan isu-isu konyol seperti percaya pada asap putih yang ditinggalkan sebuah pesawat sebagai cairan kimia untuk menyebarkan virus.

Tuan Gates barangkali juga perlu tahu, di tengah pandemi, selain virus, hal menyebalkan lainnya yang kita hadapi saat ini adalah orang-orang serakah dan mereka yang lugu jika tidak mau disebut bebal.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat