Soal Serangan Jelang Pelantikan, Puan Mungkin Intelijen Benar
![Soal Serangan Jelang Pelantikan, Puan: Mungkin Intelijen Benar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2019/10/644a977249b4fab88f2edc1c137e5240.jpg)
KETUA Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan mungkin saja laporan intelijen benar jika akan ada serangan menjelang pelantikan Presiden 20 Oktober mendatang.
"Mungkin saja kalau massa itu ditunggangi. Tapi laporan intelijen itu bersifat rahasia, senyap, tidak boleh kemudian terdeteksi. Kalau ada deteksi, itu menjadi peringatan bagi semua pihak yang terkait untuk melakukan antisipasi atau mitigasi," ujar Puan di Jakarta, hari ini.
Namun, Puan tidak ingin memberitahukan bentuk deteksinya seperti apa dan bagaimana antisipasinya nanti karena itu harus dilakukan oleh pihak keamanan yang terkait. "Intelijen itu kan tugasnya untuk mendeteksi. Kalau pelaksanaan kemudian di lapangan, yang namanya intelijen itu rahasia," ujar Puan.
Baca juga: Polda Metro Jaya tidak Izinkan Demonstrasi Mulai Hari Ini
Puan mengatakan pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih tanggal 20 Oktober yang akan datang nanti tentu harus diantisipasi dari sekarang sehingga pada tanggal tersebut tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Ini peristiwa lima tahunan yang akan sangat krusial bagi bangsa Indonesia. Antisipasi keamanan yang ekstra ketat memang harus dilakukan untuk bisa memberikan pandangan positif kepada dunia internasional," ujar Puan.
Puan mengatakan peristiwa itu juga merupakan peristiwa besar yang akan disaksikan oleh dunia internasional karena dua hal. Pertama, kata Puan, Indonesia agar dicap negara yang aman harus bisa melantik Presiden dan Wakil Presidennya secara hikmat, tertib, damai, aman, serta saling menghormati dan saling menghargai.
Kedua, Indonesia juga harus membuktikan tidak terjadi kekosongan kekuasaan. Karena secara konstitusi, setelah pemilu berakhir dan presiden dan wakil presiden terpilih, maka mereka harus segera dilantik agar tidak terjadi kekosongan Kepala Negara.
"Biasanya, secara otomatis, Presiden yang menjabat sebelum tanggal 20 itu harus melepas jabatannya dan yang baru harus segera dilantik sehingga tidak terjadi kekosongan kepala pemerintahan atau kepala negara," ujar Puan.(OL-4)
Terkini Lainnya
Soal Penetapan Pemenang Pilpres, Ganjar Pranowo: Saya Belum Dapat Undangan
KPU Undang Amin dan Ganjar-Mahfud dalam Acara Penetapan Presiden Terpilih
Kalah dalam Pilpres Brasil, Jair Bolsonaro Pergi ke AS
Irak Resmi Miliki Presiden Baru, Abdul Latif Rashid
BPJS Watch Usul Penetapan Kelas Rawat Inap Standar Ditunda Sampai 2025
AHY: Selamat Mengemban Amanah Jokowi-Ma'ruf Amin
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 Tidak di IKN, Akan Digelar di Senayan
KPU Ingin Pelantikan Kepala Daerah Dilakukan Serentak
KPU Akui Repot kalau Pelantikan Kepala Daerah tak Serentak
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Bekasi Dilantik
Pengurus Perbakin Banten 2024 - 2028 Dilantik, Brigjen Polisi Nunung Syaifuddin Ungkap Target Prestasi di PON Aceh-Sumut
Langgar SE Mendagri Pelantikan 22 Pejabat di Blora Dibatalkan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap