Amien Rais minta Pemerintah Jangan Sahkan Besannya Jadi Ketum PAN
![Amien Rais minta Pemerintah Jangan Sahkan Besannya Jadi Ketum PAN](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/02/0a014491d6ed4d4d04f6c43d75dcbc66.jpg)
PENDIRI Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meminta pemerintah tidak mengesahkan DPP PAN hasil Kongres V yang memenangkan besannya, Zulkifli Hasan.
"Saya minta pemerintah yang berwenang, jangan sahkan hasil Kongres V PAN yang begitu gawat dan, maaf, memalukan. Membuat aib demokrasi, maaf, maaf, maaf," ujar Amien video yang diunggah dalam akun Intagram @amienraisofficial.
Amien Rais dan Zulkifli Hasan memiliki hubungan besan karena putra ketiga Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais, menjadi suami dari putri Zulkifli Hasan, Futri Zulya Safitri.
Baca juga : Hanafi Mundur, Peneliti: Terlihat, Kekuatan Amien Rais Melemah
Amien menyoroti kericuhan di dalam Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara. "Mungkin tidak berlebihan kalau saya katakan, PAN menyuguhkan tontonan demokrasi jadi-jadian terburuk selama sejarah Republik Indonesia. Partai lain enggak ada yang seburuk PAN. Mohon maaf kepada masyarakat politik maupun pendukung dan pemilik PAN."
Amien mengaku marah terhadap perkembangan di partai yang dia dirikan. "Partai yang dulu saya dirikan bersama teman-teman progresif berakhir menjadi partai ugal-ugalan. Saya betul-betul marah ikhlas. Saya tidak marah emosional."
Dia juga mengirimkan pesan kepada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. "Tolong Pak Zulkifli Hasan, jangan dilanjutkan cara-cara kemarin. Kalau dilanjutkan, dalam bahasa asingnyam, anda sedang membuat recipe for disaster. Resep kehancuran PAN ada di tangan anda. Selalu ada jalan tengah. Jangan main seperti kemarin."
Baca juga : Elite PAN Ragu Amien Rais Dirikan Partai Baru
Di video itu, Amien Rais mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam kongres.
Pertama, DPP PAN di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan telah melakukan berbagai kejanggalan dan hal yang tidak pantas.
"Pasal-pasal di anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) banyak dilanggar. Steering committee juga tidak begitu adil. Bahkan 100% dari organizing committee, katakanlah, dari kubunya Zulkifli Hasan," kata Amien.
Baca juga : PAN Pastikan Hanafi Rais Cuma Mundur dari Pengurus
Kedua, pergantian pengurus daerah. "Masyaallah, 17 DPD di-plt (pelaksana tugas). Kemudian disuruh menggelar musdalub (musyawarah daerah luar biasa) dalam tempo kurang dari 10 hari. Deadline 31 Januari padahal 10 Februari sudah kongres." kata Amien.
Ketiga, suasana pengamanan kongres. "Seolah-olah kongres para teroris. Ada 1.300 polisi dikerahkan di halaman hotel, lobi, seluruh lorong lobi ada pagar betis. Bahkan ada beberapa ratus Brimob kiriman dari Makassar. Saya tidak menyalahkan polisi tapi agak berlebihan.
Peserta kongres yang punya hak suara 590 orang. Berarti, seolah-olah satu peserta diawasi dua polisi. "
Keempat, kehadiran penyusup. "Yang lebih berat lagi, ini harus dituntaskan. Ada puluhan penyusup, berbadan besar, pakai tato, tanpa pakaian rapi, tapi dikalungi dengan peserta peninjau. Ketika disuruh keluar, tidak mau."
Baca juga : Hanafi Mundur, Amien Rais: Ketika Berbenah Kehilangan Momentum
Kelima, keributan di kongres. "Masyaallah, 30 kader PAN ada yang luka ringan dan 6 luka berat. Nama-nama ada semua. Saya sampai tidak tahan menitikkan air mata ketika melihat kepala mereka mengalir darah, kening mereka dijahit 10 jahitan. Semua itu peserta yang mendukung Mulfachri Harahap-Hanafi Rais. Ini harus ada pertanggungjawaban. Alhamdulillah, kapolda Sulawesi Tenggara sudah menyampaikan tiga pentolan penyusup huru-hara bukan peserta PAN. Artinya apa? Siapa yang memasukkan? Ini luar biasa."
Keenam, ketidaklaziman dalam kongres. "Tidak ada pandangan umum, laporan pertanggungjawbaan (LPJ), narasi bagaimana 5 tahun ke depan, resolusi, dan lainnya. Cuma pembukaan pada 10 Februari malam di lapangan, kemudian 11 Februari sudah selesai. Yang penting sudah ganti pemlihan, ketok palu, ditunjuk formatur tunggal." (X-15)
Baca juga : Sekjen PAN Pastikan belum Terima Surat Putra Amien Rais
Terkini Lainnya
Amien Rais: Izin Tambang Ormas bukan Memperkuat Prinsip Agama
Amien Rais: Izin Tambang Ormas Keagamaan Sebuah Jebakan
Amien Rais: Jokowi Harus Fokus pada Peralihan Pemerintahan ke Prabowo daripada Izin Pertambangan Ormas
Amien Rais Khawatir Terhadap Izin Pertambangan Ormas Keagamaan
Amien Rais: Dinasti Politik Jokowi Jadi Puncak Penghianatan Reformasi
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Mendag Zulkifli Hasan Temukan SPPBE yang Lakukan Kecurangan Elpiji 3 Kg
Rakernas PAN Usung Zulhas Aklamasi
Mendag Zulkifli Hasan Resmikan Dua Pasar Rakyat di Riau
Mendag akan Bahas Rencana Kenaikan HET Minyakita
Jawa Tengah Jadi Produsen Bawang Terbesar dan Termahal
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap