visitaaponce.com

Survei Prabowo Tergerus, Gerindra Imbas Kekecewaan ke Pemerintah

Survei Prabowo Tergerus, Gerindra: Imbas Kekecewaan ke Pemerintah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

HASIL survei terbaru dari Indikator Politik yang menyebut elektabilitas Prabowo Subianto sebagai Capres mengalami penurunan. Partai Gerindra mengganggap wajar hasil survei tersebut karena banyak ekspektasi yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh Prabowo pada situasi pandemi ini dalam posisi dia sebagai bagian dari pemerintahan.

Menurut Gerindra kekecewaan masyarakat pada pemerintah karena kurang maksimal mengatasi pandemi Covid-19 terimbas pada tergerusnya elektabilitas Prabowo.

"Pak Prabowo kan di pemerintahan, situsi pandemi begini pasti banyak ekspektasi yang belum bisa terpenuhi dan wajar kalau ada yang kecewa," kata Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Habiburokhman kepada Media Indonesia di Jakarta, Senin (8/7).

Dikatakan Habiburakhman, dalam situasi pandemi Covid-19, beban rakyat makin berat sementara pemerintah juga punya keterbatasan untuk bertindak maksimal. "Termasuk di negara maju seperti Amerika saja banyak yang tidak puas dengan kinerja pemerintahnya atasi pandemi, itu sangat manusiawi," ungkapnya.

Namun dia menegaskan, saat ini pihaknya tidak mau ambil pusing dengan hasil survei Capres. "Bagus lah kalau tertinggi, tapi saat ini kami gak mau larut dengan hasil survey pilpres, kami fokus kerja maksimal layani rakyat saja," tukasnya.

Bagi dia hasil survei seperti itu merupakan dinamika. "Ada naik dan turun ya wajar saja. akan kami jadikan masukan memperbaiki kinerja," pungkasnya.

Diketahui dalam survei Indo Barometer, Elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melesat di tengah penanggulangan pandemi virus korona covid-19. Sebaliknya, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan eks Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menurun dibanding survei Februari 2020.

Survei nasional ini dilakukan pada 16-18 Mei 2020 terhadap 1.200 responden dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020. Burhanuddin mengatakan temuan ini muncul ketika responden dihadapkan dengan pertanyaan tertutup terhadap 14 nama. (OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat