visitaaponce.com

Gatot Dinilai Gagal Paham soal Bintang Mahaputera

Gatot Dinilai Gagal Paham soal Bintang Mahaputera
Pembicara Crosscheck Medcom.id Episode Diundang Istana, Mantan Panglima ke Mana?(Dok. Medcom.id)

JENDERAL TNI (Purn) Gatot Nurmantyo dinilai gagal paham soal penganugerahan Bintang Mahaputera. Gatot disebut lupa membedakan pemberian berdasarkan personal dan jabatan.

“Dia dapat penghargaan karena jabatan yang diemban. Bukan karena prestasi, bukan karena orangnya, melainkan jabatannya. Itu dilupakan Gatot,” kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk Diundang Istana, Mantan Panglima ke Mana?, kemarin.

Ray mengatakan Gatot sejatinya bukan pada posisi memilih menerima atau menolak. Penghargaan itu memang menjadi tradisi bagi siapa pun yang menjabat Panglima TNI.

“Siapa pun yang duduk di situ (Panglima TNI) pasti akan menerima (penghargaan).”

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding, menilai ada adu strategi politik antara istana dan Gatot. Kedua pihak samasama meluncurkan sikap strategis terkait dengan penolakan itu.

“Itu ujian kecanggihan politik Gatot dan kenegarawanannya. Sebaliknya langkah strategis (juga) diambil istana,” kata Karding.

Karding menilai Gatot ingin menunjukkan ketegasan sebagai oposan pemerintah. Langkah itu disebut sebagai manuver Gatot meraup simpati publik untuk melaju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Gatot (melaju di Pilpres) 2024 masih mungkin. Jadi, beliau berpikir politis itu hal sangat wajar,” ujar anggota Komisi I DPR itu.

Sementara itu, istana juga mengambil langkah strategis. Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan anugerah itu tetap bakal dikirim kepada Gatot kendati tak hadir saat penyerahan.

“Alasan tidak datang (ke istana) karena covid-19 bisa dibuat. Tapi nanti kalau dikirim, kita lihat, diterima atau enggak. Ini jadi babak baru,” tutur Karding.


Menolak halus

Politikus PKS M Nasir menilai ketidakhadiran Gatot sebagai bentuk penolakan secara halus. Sikap Gatot disebut telah melalui pertimbangan yang matang.

“Kesimpulannya menolak secara halus dengan tidak menghadiri penganugerahan,” Nasir.

Ia menilai Gatot mengalami pergumulan batin untuk memutuskan tidak hadir dalam acara penganugerahan itu. Gatot juga diyakini telah berkonsultasi kepada rekan-rekan dan orang terdekatnya soal sikap yang dia ambil.

“Tidak mudah Gatot mengambil keputusan itu. Apa yang dilakukan pasti sudah dipikirkan.”

Bahkan, kata Nasir, Gatot sudah mempertimbangkan efek ketidakhadirannya. Misalnya muncul reaksi publik baik dari sisi positif atau negatif. (P-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat