Tanggapi Said Aqil, Waketum PPP Intoleransi Bibit Terorisme
![Tanggapi Said Aqil, Waketum PPP: Intoleransi Bibit Terorisme](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/03/ac5ffeef34db21b32949c8dba65e850d.jpg)
WAKIL Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani menilai pintu masuk terorisme adalah pengembangan paham-paham keagamaan yang intoleran, memonopoli kebenaran, dan menghalalkan tindak kekerasan.
"Pintu masuk terorisme adalah pengembangan paham-paham keagamaan yang intoleran, memonopoli kebenaran, menghalalkan tindak kekerasan. Paham-paham ini ada bukan hanya di kelompok Islam saja tetapi juga di agama lain," kata Arsul di Jakarta, hari ini.
Hal itu dikatakannya terkait pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang mengatakan bahwa pintu masuk gerakan terorisme di Indonesia adalah ajaran Wahabi dan Salafi, sehingga pintu masuk itu harus segera ditutup.
Arsul mencontohkan, negara Sri Lanka atau Myanmar juga ada kelompok orang yang bukan beragama Islam melakukan tindakan yang masuk dalam kategori terorisme.
"Pertanyaannya apakah ajaran Wahabi dan Salafi juga mengajarkan paham-paham intoleran, memonopoli kebenaran dan menghalalkan tindak kekerasan? Pertanyaannya ini biar orang-orang pintar seperti Kiai Said Aqil saja yang jawab," ujarnya.
Baca juga: Polisi Belum Temukan Keterkaitan Teroris Condet dengan Makassar
Dia menilai kalau ada yang mau membantah pendapat seperti yang dikatakan Said Aqil biar orang-orang yang sama pintarnya dalam urusan ilmu agama yang membantah-nya.
Menurut dia, partai politik seperti PPP sebaiknya tidak perlu ikut-ikutan berpendapat layaknya ulama atau orang yang ahli.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menyebutkan ajaran Wahabi dan Salafi merupakan salah satu pintu masuk terorisme di Indonesia.
"Kalau kita benar-benar sepakat, satu barisan ingin menghadapi, menghabiskan atau menghabisi jaringan terorisme dan radikalisme, benihnya dong yang harus dihadapi. Benihnya, pintu masuk yang harus kita habisin. Apa? Wahabi. Ajaran Wahabi itu pintu masuk terorisme," kata Said Aqil dalam webinar bertajuk 'Mencegah Radikalisme dan Terorisme Untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial', yang ditayangkan TVNU, di YouTube, Selasa.
Namun, dia menegaskan ajaran Wahabi bukan terorisme, tetapi pintu masuk terorisme karena ajarannya dianggap ajaran ekstrim.
"Wahabi bukan terorisme tapi pintu masuk. Kalau udah Wahabi ini musyrik, ini musyrik, ini 'biddah', ini gak boleh, ini sesat, ini 'dholal', ini kafir, itu langsung satu langkah lagi, satu 'step' lagi, sudah halal darahnya boleh dibunuh. Jadi benih pintu masuk terorisme adalah Wahabi dan Salafi. Wahabi dan Salafi adalah ajaran ekstrim," tutur Said Aqil menjelaskan.
Dikatakannya, ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3) menunjukkan bahaya laten terorisme masih mengancam Indonesia.
Bahaya laten yang dihadapi Indonesia, kata dia, bukan lagi paham komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI), melainkan terorisme dan radikalisme.(OL-4)
Terkini Lainnya
Polri Perpanjang Operasi Pencegahan Penyebaran Paham Radikalisme di Sulteng
Romo Magnis: Reformasi Satukan Keragaman tapi Gagal Berantas KKN
Beragama Maslahat untuk Kesejahteraan Masyarakat
Bunuh 2 Polisi, Malaysia Tangkap 7 Orang Anggota Jemaah Islamiyah
Kebijakan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Harus Dilanjutkan dan Diperkuat
Gus Miftah Mendorong Dialog Kebangsaan untuk Lawan Radikalisme di Kalangan Pelajar
Sedikitnya 15 Tewas dalam Serangan terhadap Gereja di Burkina Faso
Jelang Rangkaian Paskah, Satuan Gegana Polda NTT Sterilkan Sejumlah Gereja
Densus Ciduk 31 Teroris dari Kelompok Kajian Villa Mutiara
Nabil Aljufri Sebut Rencana Bikin Bom dari Anggota FPI
Kunjungi Katedral Jakarta, Kapolri Pastikan Ibadah Misa Aman
Polisi Tangkap Pasutri Terduga Teroris di Tulungagung
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap