Wacana 3 Periode disebut Mirip Era Orde Baru
![Wacana 3 Periode disebut Mirip Era Orde Baru](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/06/a328c743490fa05d636e1999c3faee7e.jpg)
WACANA penambahan masa jabatan presiden sebanyak 3 periode merupakan bentuk pelemahan sistem pemilihan umum (pemilu) yang adil dan demokratis. Wacana presiden 3 periode disebut bertolak belakang dengan tujuan awal reformasi yang sudah diperjuangkan untuk menghasilkan pemerintahan yang seimbang.
"Kalau itu sampai terjadi, Indonesia bisa terjurumus kembali pada absolutisme kekuasaan seperti di era orde baru. Ini yang harus kita waspadai," ujar Ketua Dewan Pengurus Public Virtue Research Institute Usman Hamid dalam Diskusi Daring Keadilan Pemilu 'Ambang Batas Calon dan Pembatasan Masa Jabatan Presiden', Minggu (27/6).
Menurut Usman, alasan penambahan masa jabatan presiden tidak dapat diterima atas alasan apaun. Termasuk dengan alasan adanya keadaan darurat seperti pandemi covid-19.
"Menurut saya ini (wacana 3 periode) merupakan sebuah kemunduran," paparnya.
Baca juga : KY Diminta Telusuri Hakim-Hakim dalam Perkara Pinangki
Usman menilai, sistem Pemilu Presiden yang dipilih secara lagnsung dan dibatasi maksimal 2 periode merupakan sistem yang harus dikuti oleh pihak. Sistem tersebut merupakan amanat reformasi yang telah diperjuangkan untuk lepas dari era orde baru.
"Selain penamabahan 3 periode, pengembalian sistem pemilihan ke MPR itu seluruhnya juga menciderai demokrasi," paparnya.
Menurut Usman, Indonesia sebetulnya telah mengalami 2 fase kemunduran demorkasi. Pertama ialah berkurangannya jaminan dan hak untuk melakukan kritik di ruang publik, kedua berkuranganya hak untuk menjadi oposisi daru pemerintah. Wacana penambahan masa jabatan presiden dapat menutup masa sikrulasi kepemimpinan nasional yang adil dan sehat.
"Wacana 3 periode membuat mutu Pemilu di ujung tanduk yang akan mengakhiri masa demokrasi pasca orde baru. Wacana ini harus ditolak karena menutup sirkulasi kepemimpinan nasional yang adil dan sehat," paparnya. (OL-2)
Terkini Lainnya
Soal Penetapan Pemenang Pilpres, Ganjar Pranowo: Saya Belum Dapat Undangan
KPU Undang Amin dan Ganjar-Mahfud dalam Acara Penetapan Presiden Terpilih
Kalah dalam Pilpres Brasil, Jair Bolsonaro Pergi ke AS
Irak Resmi Miliki Presiden Baru, Abdul Latif Rashid
BPJS Watch Usul Penetapan Kelas Rawat Inap Standar Ditunda Sampai 2025
AHY: Selamat Mengemban Amanah Jokowi-Ma'ruf Amin
Upaya Perpanjangan Jabatan Presiden dan Penundaan Pemilu 2024 Harus Dilawan
PDIP Imbau Demo Mahasiswa Jangan Salah Alamat
Perintah Jokowi Larang Menteri Bahas Penundaan Pemilu Diapresiasi
Wacana Penundaan Pemilu Rentan Disusupi Agenda Terselubung
Wacana Perpanjangan Periode Presiden Dinilai Alihkan Isu IKN
Taat Konstitusi, Gerindra Tolak Penundaan Pemilu 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap