visitaaponce.com

BEM PTAI Minta Publik Jangan Mau Dipecah Belah oleh Fitnah TNI Disusupi PKI

BEM PTAI Minta Publik Jangan Mau Dipecah Belah oleh Fitnah TNI Disusupi PKI
Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) bersilaturahmi dengan Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman(Dok PTAI)

BADAN Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) bersilaturahmi dengan Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman di Mako Kostrad, Jakarta, Rabu (29/9). Pertemuan ini membahas pelbagai tema kebangsaan hingga penanganan Covid-19. Diketahui, jumlah BEM PTAI ada 87 universitas di seluruh Indonesia.

Sekjen BEM PTAI Yayan Septiadi mengatakan, pertemuan itu membahs soal isu PKI yang kerap dihembuskan setiap menjelang 30 September oleh pihak tertentu.

"Kami tabbayun kepada Bapak Dudung Abdurachman mengenai adanya isu di luar seperti TNI disusupi PKI. Bagi kami sebagai kalangan intelektual isu tersebut tidak masuk akal dan masyarakat sudah cerdas. Kalau ada yang ngomong TNI disusupi PKI pernyataan ngawur dan tidak jelas. Kami langsung mengunjungi ke sana untuk melihat museum bahwa nilai-nilai sejarah masih utuh," ujarnya, Rabu (29/9).

Dia mengatakan fitnah TNI disusupi PKI merupakan pembodohan masyarakat. Semua masyarakat mengetahui TNI menjalankan sumpah prajurit Sapta Marga dan memegang teguh ideologi Pancasila, Negara kesatuan Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945. 

"Semua orang juga tahu sejarah G 30 S PKI, tidak mungkin TNI disusupi PKI. Pernyataan seperti ini pembodohan masyarakat," katanya.

Menurut dia, saat TNI sudah solid dan bersinergi dengan Polri jangan dipecah belah oleh siapapun. TNI dan Polri adalah pengayom serta selalu melindungi rakyat.

"TNI adalah tentara rakyat jadi untuk rakyat dan oleh rakyat jangan dipecah belah dengan isu murahan. Bangsa Indonesia ini sedang melaju dan ingin tumbuh menjadi negara besar," tegasnya.

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menuding ada penyusupan yang dilakukan PKI ke dalam tubuh TNI. Tudingan ini merujuk pada video pendek yang memperlihatkan hilangnya diorama penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Jakarta. Tudingan itu sudah dibantah langsung oleh Letjen Dudung Abdurachman. Dudung membantah anggapan yang menyebut penarikan tiga patung tersebut berarti Kostrad melupakan sejarah pemberontakan G30S/PKI. 

Adapun pembongkaran tiga patung di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, sesuai permintaan sang penggagasnya. Pangkostrad ke-34 Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution merupakan penggagas tiga patung itu. (Ant/OL-8)

 

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat