visitaaponce.com

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Tantang Buruh Benar-Benar Mogok Nasional

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Tantang Buruh Benar-Benar Mogok Nasional
Sejumlah buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, Jakarta.(ANTARA/Muhammad Adimaja)

WAKIL Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi menanggapi seruan organisasi buruh dan Partai Buruh untuk mogok kerja secara nasional. Partai Buruh diminta merealisasikan janji dan ancaman mereka selama ini.

"Saya malah senang dan menantang para buruh, yang menjadi pengikut organisasi buruh dan partai buruh, untuk merealisasikan hal itu. Jangan hanya bacot gede nyalinya gak ada," kata Teddy dalam keterangan resmi, Jumat (17/6)

Teddy menilai ketika mogok nasional dilaksanakan, sudah tentu buruh akan dianggap mengundurkan diri. Hal itu sudah diatur di UU Ketenagakerjaan.

Baca juga: Temuan BPK Soal Kartu Prakerja Tak Tepat Sasaran, Ini Respons Buruh

"Saya menyerukan, ini waktunya para pengusaha untuk bersih-bersih, siap-siap membuka lowongan kerja, mencari buruh yang mau kerja saja. Karena ketika mereka melakukan mogok nasional, maka, sesuai dengan aturan ketenagakerjaan, otomatis para buruh itu mengundurkan diri," tambahnya.

Ia menilai jika ancaman itu hanya gertakan sambal saja, sudah bisa ditakar bahwa itu adalah omong kosong belaka.

"Saya mengajak semua elemen masyarakat secara serentak menantang para pengikut organisasi buruh dan Partai Buruh untuk melakukan mogok kerja. Jika mereka tidak melakukan mogok kerja, serukan bahwa anggota organisasi buruh dan Partai Buruh adalah para pengecut yang takut kelaparan," jelasnya.

Ia pun meminta para buruh jangan mau diperalat untuk kepentingan elite buruh karena hanya memenuhi ambisi dan tujuan politik elite tersebut.

"Buruh yang lain jangan mau dipolitisasi oleh Partai Buruh dan organisasi buruh. Karena, cara-cara seperti ini malah menjerumuskan buruh. Jangan biarkan cara-cara seperti ini terus berlanjut di negara ini. Buruh itu menjadi berjuang untuk keluarga, jangan mau dimanfaatkan untuk menjadi pejuang organisasi dan Partai Buruh. Karena ketika buruh dan keluarganya kesusahan, Organisasi dan Partai Buruh tidak akan pernah menjamin dan membantu kehidupan para buruh," tutupnya. (RO/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat