visitaaponce.com

KNPI Skandal Pembunuhan Brigadir J Jangan Sampai Menyandera Polri

KNPI: Skandal Pembunuhan Brigadir J Jangan Sampai Menyandera Polri
Ketua Umum Dewan Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (Ketum DPP KNPI), Haris Pertama.(dok.knpi)

KASUS pembunuhan berencana yang menyeret mantan Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, semakin membuat kisruh dan berita hoax terjadi di lembaga Korps Bhayangkara. Hal itu menyebabkan berbagai kemunculan isu liar ke permukaan yaitu mafia judi, mafia narkoba dan para bekingnya yang diduga melibatkan para petinggi Polri.

Hal tersebut disoroti Ketua Umum Dewan Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (Ketum DPP KNPI), Haris Pertama.

"Sambo effect cukup dahsyat mengguncang Institusi Polri dengan viralnya berbagai isu skema-skema mafia yang melibatkan pejabat di tubuh Polri," kritik Haris.

Dia menyatakan, isu skema mafia judi di tubuh Polri jangan menjadi alat untuk saling sandera yang dapat menghancurkan citra lembaga Polri.

"Kita sangat prihatin, isu skema mafia judi di tubuh Polri ini jangan jadi saling sandera dan alat bargaining para mafia, karena bisa menghancurkan citra Korps Bhayangkara", kata Haris.

Itulah sebabnya, lanjut Haris, pihaknya mendukung tindakan tegas Kapolri untuk menindak oknum anggota Polri apabila skema mafia judi yang viral itu sesuai fakta.

"Kami mendukung penuh sikap Kapolri Jenderal Sigit Prabowo dapat tegas dan tanpa pandang bulu menindak oknum anggota Polri bila benar terbukti terlibat," ungkap Haris, seraya menambahkan, pihaknya juga menyerukan soliditas di tubuh Polri.

"Masyarakat Indonesia mengharapkan adanya soliditas di tubuh Polri, jangan perlemah timsus bentukan Kapolri yang dapat mengaburkan kasus Sambo ini," pinta Haris.

Pihaknya juga berharap kasus Sambo dapat diselesaikan dengan menghukum seberat-beratnya tanpa saling sandera dengan berbagai isu liar.

"Timsus agar terus berjalan, jerat Sambo dan tersangka lainnya yang terlibat dengan hukuman seberat-beratnya. Jangan terpancing dengan isu liar yang dijadikan oknum dalam menghancurkan institusi Polri. Karena situasi sekarang dengan berbagai isu liar ibarat mencari tikus dengan cara bakar lumbung padinya", jelas Haris.

Dia juga berharap kepada Presiden Joko Widodo turun tangan selesaikan persoalan internal Polri dengan bentuk tim khusus di luar Polri.

"Kami berharap Presiden Joko Widodo dapat turun langsung dengan bentuk tim khusus dengan anggotanya berasal dari luar institusi Polri dalam mengatasi berbagai isu liar dari efek kasus Sambo ini", kata Haris.

Haris menjelaskan, tim khusus bentukan Presiden Joko Widodo sudah menjadi urgensi dalam menjaga marwah pemerintahan.

"Tim khusus bentukan Presiden Jokowi sangat urgen karena efek Sambo ini jadi seperti saling sandera antar kelompok di tubuh Polri dan mencoba memperlemah timsus bentukan Kapolri. Sehingga timsus bentukan Presiden, selain nantinya dapat mensupervisi timsus Kapolri yang sudah ada, juga dapat melakukan penataan internal dalam memperbaiki citra Institusi Polri yang semakin suram efek kasus Sambo ini," jelas Haris.

Selain itu, jika Presiden tidak responsif atas persoalan efek kasus Sambo akan berdampak pada stigma pemerintahan.

"Efek kasus Sambo ini bukan saja dapat merusak citra Polri, namun juga kepercayaan publik internasional akan menstigma Indonesia sebagai negara gagal karena penegakan hukum yang hancur lebur," ungkap Haris. (OL-13)

Baca Juga: Forensik: Tak Ada Kekerasan, Brigadir J Meninggal karena Tembakan

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat