visitaaponce.com

6 Anggota Polri Tersangka Obstruction of Justice Kasus Pembunuhan Brigadir J

6 Anggota Polri Tersangka Obstruction of Justice Kasus Pembunuhan Brigadir J
Tersangka Ferdy Sambo (kiri) bersama Istrinya, tersangka Putri Candrawathi, menjalani rekonstruksi.(Antara)

POLRI menetapkan enam anggotanya, termasuk jenderal bintang satu, sebagai tersangka. Langkah ini buntut dari kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yang diotaki mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Ditsiber (Direktrat Tindak Pidana Siber) Bareskrim Polri telah menetapkan 6 anggota Polri sebagai tersangka," jelas Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Kamis (1/9).

Baca juga: Putri Candrawathi Ajukan Permohonan Agar tidak Ditahan dengan Alasan Kemanusiaan

Adapun keenam anggota polri dijadikan tersangka karena menghalangi penyidikan atau obstruction of justice dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Mereka adalah mantan Karopaminal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan, serta mantan Kaden A Biropaminal Divisi Propam Polri Kombes Agus Nurpatria.

Lalu, mantan Wakaden B Biropaminal Divisi Propam Polri AKBP Arif Rahman Arifin, Mantan Ps Kasubbagriksa Baggak Etika Rowabprof Divisi Propam Polri Kompol Baiquini Wibowo, mantan Ps Kasubbagaudit Baggak Etika Powabprof Divisi Propam Polri Kompol Chuck Putranto dan mantan Kasub Unit I Sub Direktorat III Dittipidum Bareskrim Polri AKP Irfan Widyanto.

Baca juga: Polri belum Terima Memori Banding Ferdy Sambo

Dedi memastikan bahwa penyidikan kasus tindak pidana obstruction of justice yang dilakukan enam tersangka berjalan secara paralel, dengan sidang etik Komisi Kode Etik Polri (KKEP). Misalnya pada hari ini, sidang KKEP digelar untuk terduga pelanggar Kompol Chuck Putranto.

Sebelumnya, Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Asep Edi Suheri mengatakan beleid yang disangkakan dalam kasus obstruction of justice terkait pembunuhan Brigadir J adalah Pasal 32 dan Pasal 33 Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Ini ancamannya lumayan tinggi. Juga Pasal 221, 223 KUHP dan Pasal 55, 56 KUHP," pungkas Asep.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat