visitaaponce.com

Mahfud MD Penelitian Gas Air Mata Perlu Dicocokan dengan Autopsi

Mahfud MD: Penelitian Gas Air Mata Perlu Dicocokan dengan Autopsi
Pemakaman korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan yang ke-134 yang bernama Reivano Dwi Afriyansah, 17.(MI/Bagus Suryo)

MENTERI Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan perlu didalami. Salah satunya melalui otopsi jenazah korban.

"Nanti kalau ada autopsi ya Kepala BRIN (Laksana Tri Handoko) nanti diambil dicocokan dengan autopsi," ujar Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat, hari ini.

Mahfud menambahkan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Polri ihwal autopsi korban. Mahfud juga akan memberikan hasil penelitian gas air mata ke Polri apabila dibutuhkan.

Baca juga: Sepak Bola Gembira Dikecam, PSSI: Permintaan FIFA

Selain itu, Mahfud menjelaskan salah satu poin dari hasil laboratorium BRIN terkait tingkat keparahan gas air mata terhadap manusia. Namun, secara keseluruhan, Mahfud belum bisa membeberkan ke publik.

Sebab, hasil penelitian itu tidak dapat ditafsirkan oleh orang yang tidak mengusai ilmu kimia. Sedangkan, berdasarkan hukum, sebanyak 134 korban jiwa dalam tragedi kemanusian Kanjuruhan disebabkan gas air mata.

"Tapi belum tentu karena kimianya melainkan karena penyemprotannya atau penembakannya (sehingga) membuat orang lari, sesak nafas, pintu tertutup lalu berdesak-desakan," jelasnya.(OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat