visitaaponce.com

Ridwan Kamil dan Khofifah Masuk Bursa Cawapres Anies Baswedan

Ridwan Kamil dan Khofifah Masuk Bursa Cawapres Anies Baswedan
Capres yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan, saat menghadiri suatu acara.(MI/ Moh Irfan)

NAMA Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut muncul meramaikan bursa calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

Kedua nama tersebut bersaing dengan sejumlah nama lain, seperti mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Mereka juga disebut-sebut akan mendampingi Anies sebagai cawapres dalam Pemilu 2024.

"Nama-nama seperti Aher, Khofifah, Ridwan Kamil dan AHY, tidak bisa kita pinggirkan sedemikian rupa. Karena masing-masing punya daya tarik kekuatan dan kelemahan," ujar politikus Partai NasDem Muhammad Farhan, Sabtu (29/10).

Baca juga: Persaingan Elektabilitas Anies, Ganjar dan Prabowo Makin Ketat

Menurutnya, NasDem akan memberikan keleluasaan kepada Anies untuk menentukan sendiri siapa sosok yang akan mendampingi dirinya. Namun, NasDem berharap nama pendamping Anies sudah bisa dikantongi sebelum 10 November.

"Targetnya begitu, sehingga pada 11 November kita sudah lengkap dan sudah pas untuk umumkan koalisi. Sekarang semuanya masih berproses," imbuhnya.

Kebebasan Anies menentukan pendampingnya dalam Pemilu 2024 direstui langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Meski masing-masing menawarkan kadernya sebagai pendamping Anies, namun dua partai pendukung Anies lainnya, yakni PKS dan Demokrat, juga memiliki pemahaman yang sama.

Baca juga: Ini 4 Kriteria Pemimpin Pilihan Jusuf Kalla pada Pilpres 2024

"Kita betul-betul konsisten bahwa siapa yang akan memilih wakilnya ialah Anies Baswedan. Dia yang akan memimpin tim negoisasi sebagai cawapres. Simbolnya sudah kelihatan dari pertemuan yang berlangsung di rumah beliau, bukan di salah satu partai," pungkas Farhan.

NasDem, PKS dan Demokrat, lanjut dia, tidak memiliki kekhawatiran terkait batalnya pencalonan Anies sebagai calon presiden. Dalam hal ini, jika salah satu partai yang menarik dukungannya dari Anies. 

Farhan menyebut koalisi dibangun atas dasar keingingan dialog dan komunikasi yang terbuka selebar mungkin. "Tidak ada juga satu orang pun pimpinan NasDem menjadi pimpinan tim bayangan," tutupnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat