Prabowo dan Yusril Bahas Koalisi Besar untuk Pemilu 2024
![Prabowo dan Yusril Bahas Koalisi Besar untuk Pemilu 2024](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/ba05424491e5df6e28e17d4266333c10.jpg)
PERTEMUAN Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yuzril Ihza Mahendra sore ini akan membicarakan rencana terbentuknya koalisi besar.
Anggota Fraksi Gerindra Habiburokhman mengatakan PBB merupakan partai yang mendukung Prabowo pada 2014 sehingga pada pertemuan hari ini juga akan membicarakan dukungan termasuk rencana koalisi besar.
"Pak yusril sahabat beliau PBB juga sahabat kami di 2014, PBB pendukungnya Pak prabowo. Jadi kita ini sama-sama sedang membahas wacana koalisi besar," ujarnya saat ditemui, Kamis (6/4).
Baca juga : Yusril akan Bertandang ke Kediaman Prabowo Sore Ini
Wacana koalisi besar sangat mungkin terbentuk karena menjadi salah satu solusi situasi saat yang ecara global punya tantangan besar seperti perang di Rusia, persaingan Amerika China dan tantangan besar lainnya.
"Ini memerlukan persatuan. Persatuan ini harus dicontohkan oleh para elit jadi kalau bisa ada koalisi yang besar daripada koalisi yang saat ini lebih efektif juga pemilunya lebih efisien"
Baca juga : Prabowo tidak Larang Sandiaga Uno Pindah ke PPP
Dalam pertemuan nantinya kemungkinan juga akan membicarakan calon wakil presiden yang akan berpasangan dengan Prabowo yang menjadi usul Yuzril. Meski begitu Gerindra sambung dia akan membicarakan hal tersebut dengan PKB sebagai parpol koalisi saat ini .
"Jadi semua aspirasi, kita ada aspirasi kalau dari kami Pak Prabowo capres, kaalau dari PBB Pak Yusril cawapres, dari PKB juga ada. Nanti sama-sama kita bicarakan. Kalau Gerindra tentu adabnya kami terikat dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan PKB capres dan cawapres kami harus dibicarakan oleh dua orang tersebut," paparnya.
Sistem proporsional tertutup
Dia memaparkan kedua parpol juga akan bicara tentang kemungkinan sistem proposional tertutup dan solusinya. Partai Gerindra tetap berpendirian sistem pemilihan legislatif terbuka karena bangsa ini sangat majemuk dan merupakan hak rakyat yang sangat susah payah didapatkan.
"Iya kita juga bicara, ada beda-beda dikit boleh saja. Tapi bagaimana kita cari solusi ke depan secara bersama. Enggak ada masalah. Mungkin ada yang perbedaan yang bisa diluruskan, ada yang enggak juga tidak masalah," tukasnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Sistem proporsional tertutup
PKS Beri Rekomendasi Anwar-Reny Maju Pilkada Sulawesi Tengah
500 Warga Jakarta Terima Bantuan 2,5 Ton Beras dari PBB
Mantan Wakil Ketua Umum PBB Laporkan Yusril Ihza Mahendra ke Bareskrim Polri
PBB Copot Afriansyah Noor dari Jabatan Sekjen, Ini Alasannya
Gantikan Yusril Sebagai Pj Ketum PBB, Fahri Bachmid Janji Sukseskan Pilkada 2024
Yusril Izha Mahendra Mundur Sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang
Jokowi Titip Pesan Minta Agar Pemerintahan Selanjutnya Didukung
DKPP Pecat Ketua KPU, Wakil Ketua TKN Pastikan tidak Ada Cawe-cawe Presiden
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diyakini Bisa Kelola APBN Dengan Baik
Prabowo Subianto Dapat Jaminan Keleluasaan Penggunaan APBN 2025
Prabowo Dapatkan Jaminan Penggunaan APBN 2025 dari Banggar DPR RI
Biro Komite Palestina PBB Berencana Bertemu Prabowo Subianto
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap