visitaaponce.com

Selesaikan Konflik Pemberhentian Brigjen Endar, Kapolri dan Ketua KPK Diminta Bertemu

Selesaikan Konflik Pemberhentian Brigjen Endar, Kapolri dan Ketua KPK Diminta Bertemu
Ketua KPK Firli Bahuri(MI/Susanto)

POLITIKUS Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando menilai, perlu adanya pertemuan antara Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri untuk menyelesaikan konflik terkait pemberhentian Brigjen Endar Priantoro.

Ade khawatir bila konflik pemberhentian Brigjen Endar terus dibiarkan, nantinya hal tersebut akan berdampak negatif dengan hubungan antara kedua lembaga negara tersebut.

"Mengingat kedua lembaga ini adalah dua lembaga penegak hukum yang sangat sangat kita perlukan dalam perang melawan korupsi, tentu saya berharap ini tidak kemudian  berkembang menjadi sebuah persoalan yang sampai menghancurkan hubungan antara kedua lembaga ini," ucap Ade dalam diskusi publik yang berlangsung di Jakarta, Kamis (13/4).

Baca juga: KPK Perlu Jaga Independensi

"Kalau perlu pak Listyo ketemu dengan pak Firli, ketua ketemu ketua untuk mencari jalan tengahnya. Saya gak tau (mau cara apapun) yang penting jangan sampai ini justru berkembang terus sehingga menimbulkan spekulasi yang ujung-ujungnya akan memperburuk kedua belah lembaga," imbuhnya.

Dengan konflik pemberhentian Brigjen Endar yang masih berlangsung, Ade menyebut, saat ini komunikasi yang baik menjadi salah satu cara yang pas untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Karenanya pertemuan antara Kapolri dan Ketua KPK menjadi hal yang penting.

Baca juga: Brigjen Endar Priantoro Kirim Surat Keberatan Pemberhentian ke Pimpinan KPK

"Kalau saya menilai, masalah sekarang itu sebenarnya hal yang seharusnya bisa ditangani dengan sekedar komunikasi yang lebih saling menghargai. Jadi itu harapan saya," jelasnya.

Ade pun berharap baik Kepolisian maupun KPK dapat segera menyelesaikan konflik terkait pemberhentian Brigjen Endar.

"Mudah-mudahan masing-masing pihak bisa menemukan jalan untuk mencari titik temu diantara keduanya apapun bentuknya. Sangat tidak menguntungkan kalau ini dilanjutkan dengan nada atau semangat konflik, yang satu menuntut yang lain, yang lain menuntut yang satu dan selanjutnya," tukasnya. (Rif/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat