Investasi IKN Seharusnya tidak di Tim Adhoc
![Investasi IKN Seharusnya tidak di Tim Adhoc](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/6d6b6261755fd5c0f48d12154edb62b0.jpg)
ANGGOTA DPR Fraksi PKB Yanuar Prihatin menilai dibentuknya satgas setidaknya memberikan dua arti. Pertama, investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara cenderung stagnan atau investor belum mau berbondong-bondong menanam investasi di sana.
"Ini kenapa terjadi? pemerintah harus memberi penjelasan jujur dan terbuka kepada publik agar tidak terjadi simpang siur penafsiran. Rasanya aneh bila investor tidak tertarik dengan proyek IKN dan masa depan IKN," katanya, Selasa (16/5).
Kedua ucap anggota pansus IKN ini adanya satgas bisa berarti bahwa Otorita IKN tidak bekerja maksimal terkait investasi. Menarik investor masuk ke IKN harusnya menjadi tanggung jawab institusi yang permanen, bukan tim adhoc yang bisa dibubarkan kapan saja.
Baca juga: Satgas Percepatan Investasi IKN Disebut tak akan Efektif
"Bila urusan sepenting ini diserahkan pada tim ad hoc, maka untuk apa ada organisasi permanen semacam OIKN. Ini seperti mau dibenturkan antara dua organisasi ini. Jangan-jangan ada konflik kepentingan di belakang layar," cetusnya.
Satgas Dibentuk Karena Kinerja tidak Efektif
Dibentuknya satuan tugas percepatan investasi IKN oleh Presiden Joko Widodo dinilai menandakan ada ketidaksesuaian kinerja pemerintah dalam mengembangkan IKN yang meleset dari target atau visi dan misi presiden. Anggota Komisi II DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus mengatakan adanya satgas bertujuan untuk mengintervensi tim yang sudah dibentuk sebelumnya dan melakukan percepatan.
“Berarti adanya satgas ini ada perencanaan yang tidak sesuai dengan prediksi yang direncanakan. Bagaimana tahapan, target dan waktunya itu semua pasti sudah disusun sebelumnya.Ini ada indikasi progres perencanaan di IKN tidak sesuai dengan semestinya dan perlu dilakukan percepatan,” ungkapnya saat ditemui di gedung DPR, Selasa (16/5)
Keinginan presiden untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur merupakan program yang harus terus berjalan dan bisa mengalami kemajuan berarti sebelum akhirnya pemerintahan berganti.
Baca juga: Pengamat : Satgas Hanya Jadi Tempat Pencari Kerja
“Salah satu obsesinya memindahkan ibu kota. Sedangkan progresnya hari ini belum yang kemudian dibentuk satgas. Satgas ini dinilai tepat dan sesuai kebutuhan. Itu dibentuk dari ketidakpuaasan terhadap kinerja lembaga yang ditugaskan untuk melakukan tugas itu,” terusnya.
Guspardi menilai efisiensi pembentukan satgas tidak apple to apple jika mau dibandingkan dengan upaya presiden melakukan efisiensi sebelumnya dengan membubarkan beberapa lembaga yang dinilai tidak efisien.
Baca juga: Luhut Ditunjuk Pimpin Satgas Percepatan Investasi di IKN
“Itu bereda persoalan tidak apple to apple. Karena kalau yang dulu itu salah satu tujuannya jangan sampai ada dobel kekuasaan,” tambahnya.
Sementara itu anggota Fraksi PKS Mardani Ali Sera tidak mau menilai efektivitas satgas yang dibentuk sebelum melihat kinerjanya. Sehingga penting untuk DPR dan publik mengawasi kinerja tim yang ditujukan untuk mempercepat investasi pembangunan IKN.
“Kita kasih waktu yang jelas dan wewenang yang jelas. Kita lihat sebulan ini, apakah ada kemajuan,” ungkapnya.
Pembentukan satuan tugas tersebut menunjukkan ada sistem yang tidak berjalan. Satgas bisa dibentuk untuk jangka waktu terbatas dengan wewenang yang jelas.
“Kita perlu sabar membangun kekuatan secara sistemik. Ini contoh buruk manajemen pemerintahan, tukasnya. (Sru/Z-7)
Terkini Lainnya
Satgas Dibentuk Karena Kinerja tidak Efektif
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Erick: Progres Proyek Lapangan Upacara dan Istana Negara IKN Capai 78 Persen
Kantor Kemenko 1 di IKN Tampung Petugas Upacara HUT ke-79 RI
Perusahaan Tiongkok Siap Investasi Rp13 Triliun di Kalimantan Timur
IKN Dinilai Sudah Bermasalah Sejak Awal
Polisi: Bule yang Sebut Ibu Kota Koruptor Nepotisme Bukan di IKN
Pembangunan Bandara VVIP di IKN sudah 50%
Eselon I Kementerian/Lembaga akan Pindah ke IKN Terlebih Dulu
Progres Jalan Sumbu Kebangsaan Timur IKN Capai 67,90%
Proyek Pengendalian Banjir Sungai Sepaku di IKN Dilanjutkan
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 Tidak di IKN, Akan Digelar di Senayan
Bathtub Berwarna dan Berteknologi Awet Panas Hadir di Indonesia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap