visitaaponce.com

Keluarga Keberatan Lukas Enembe Diputuskan Kembali Rawat Jalan

Keluarga Keberatan Lukas Enembe Diputuskan Kembali Rawat Jalan
Terdakwa Lukas Enembe (tengah) saat menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta.(MI/Susanto)

PIHAK keluarga mengaku keberatan dengan adanya keputusan dokter RSPAD Gatot Soebroto yang merekomendasikan terdakwa kasus suap Lukas Enembe untuk proses rawat jalan setelah selama sepekan dibantarkan sesuai keputusan majelis hakim pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.

Keluarga menilai kondisi Gubernur nonaktif Papua itu masih butuh perawatan intensif di rumah sakit terutama kondisi ginjalnya yang sudah masuk tahap kronis stadium 5. Keluarga khawatir dengan kembali ke Rutan KPK, kondisi Lukas bukan semakin sehat justru memburuk.

"Kami sangat sesalkan dan keberatan dengan keputusan tim dokter bahwa Pak Lukas bisa dilakukan rawat jalan yang artinya kembali lagi ke Rutan KPK. Kami khawatir kondisi Pak Lukas bisa makin drop," ungkap adik Lukas Enembe, Elius Enembe, kepada wartawan, Sabtu (8/7).


Baca juga: TPNPB-OPM Bantah Minta Tebusan Untuk Pilot Susi Air, TNI: Mereka Selalu Punya Alasan untuk Menunda


Menurut Elius, mengembalikan Lukas ke Rutan KPK sama saja menambah masalah baru karena suasana rumah sakit dan rutan berbeda, utamanya kontrol dokter tidak seperti ketika dibantarkan. Selain itu, penanganan atas kondisi Lukas di Rutan KPK tidak akan maksimal.

"Rutan itu tentu beda dengan rumah sakit. Kontrol dokternya bagaimana, makanannya seperti apa, tempat tidurnya bagaimana, dan kondisi lain yang tentu saja berbeda dengan saat Lukas dibantarkan di rumah sakit. Kecuali kalau beliau rawat jalan dan kami keluarga dampingi sendiri, itu mungkin opsi yang lebih baik," sambung Elius.

Ia meminta agar keputusan rawat jalan Lukas bisa dievaluasi kembali untuk memastikan betul kondisi kesehatannya betul-betul pulih. Ia beranggapan bahwa keputusan Majelis Hakim yang membantarkan Lukas muncul setelah niat baik hakim untuk mengutamakan kesehatan Lukas terlebih dahulu.

"Apalagi dalam catatan laboratorium khusus ginjal itu sudah melampaui angka ginjal yang normal. Kami khawatir sekali terjadi apa-apa dengan Pak Lukas ketika kembali ke rutan. Kami harap keputusan ini dievaluasi kembali," pungkas Elius. (I-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat