Aktivis 98 Kecewa Budiman Sudjatmiko Perlihatkan Dukungan ke Prabowo
PULUHAN mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang tergabung dalam Forum Rakyat Demokratik mengaku kecewa dengan langkah mantan aktivis 98, Budiman Sudjatmiko, yang seolah memperlihatkan dukungannya untuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Mewakili para aktivis, Eks Sekretaris Jenderal PRD, Petrus Hariyanto, mengatakan bahwa mantan Ketua Umum PRD Budiman Sudjatmiko telah mengkhianati perjuangan kawan-kawannya.
Petrus menjelaskan, Budiman lupa terhadap sejarah, terutama kasus penculikan aktivis reformasi yang dilakukan Tim Mawar Kopassus. Yang mana Saat itu tim tersebut di bawah tanggung jawab Prabowo.
Baca juga: Dukungan Pribadi Budiman Sudjatmiko Ke Prabowo Dinilai Hal yang Wajar
"Apa yang dilakukan oleh kawan kami, Budiman Sudjatmiko, sungguh langkah yang membuat kami kecewa karena dia menjadi bagian dari gerakan yang ingin melupakan sejarah masa lalu," Kata Petrus dalam sebuah Diskusi di Jakarta, Kamis (27/7).
Petrus juga menegaskan, dirinya mewakili para aktivis tidak terima dengan ungkapan Budiman yang menyatakan bahwa tidak perlu lagi mengganduli Prabowo dengan masa lalu. Ditegaskan Petrus, ungkapan Budiman yang merupakan simbol dari aktivis perlawanan orde baru itu, sangat melukai para aktivis 98.
"Bagi kami itu sangat menyedihkan, itu sangat mengecewakan dan kami hari ini ingin mengembalikan marwah aktivis, di mana sekarang terlihat aktivis tidak ada bedanya dengan politis, bisa menghalalkan segala cara, termasuk meniadakan persoalan persoalan masa lalu," tutur Petrus.
Baca juga: Pengamat: Manuver Budiman Sudjatmiko Indikasi Pecahnya Internal PDIP
"Kami ingin mengembalikan martabat aktivis. Bahwa aktivis masih punya moral, masih punya hati nurani, masih tidak ingin menghalalkan segala cara dan yang terpenting kami menolak politik impunitas," tegasnya.
Kasus Orang Hilang
Menurut catatan Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia, ada 13 aktivis korban penculikan yang belum kembali hingga hari ini. Termasuk diantaranya para aktivis PRD yakni Wiji Thukul, Bima Petrus, Herman Hendrawan dan Suyat.
Ditegaskannya kasus tersebut harus diselesaikan, Petrus berpendapat jika kasus-kasus tersebut tidak diselesaikan, maka kejadian serupa dikhawatirkan terulang kembali.
"Kalau ini tidak diselesaikan kami khawatir bangsa ini akan selalu mengulang karena secara historis peristiwa pengulangan pengulangan atau periodisasi-periodisasi pelanggaran HAM itu tidak terjadi pada satu masa, tapi terus berulang karena tidak pernah diselesaikan oleh bangsa ini," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Petrus juga menegaskan bahwa dirinya menolak hadirnya calon presiden (capres) yang terlibat dalam kasus pelanggaran HAM berat. Dia meminta capres yang memiliki rekam jejak pelanggaran HAM berat untuk mundur.
"Kami ingin, Capres ke depan itu tidak mempunyai rekam jejak gelap, rekam jejak kotor, rekam jejak pelanggaran HAM berat masa lalu. Jadi Capres yang memiliki rekam yang saya sebutkan, harusnya mundur dari proses pencapresan," tegas Petrus.
"Karena kita akan memasuki sebuah masa depan, kalau persoalan masa lau tidak diselesaikan bagaimana kita mebangun masa depan," tukasnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Aktivis HAM: Kami Dulu Terpesona dengan Janji Manis Jokowi
Israel Bentuk Zona Penyangga di Dalam Gaza
Aktivis 98 Ajak Mahasiswa Tidak Memilih Pemimpin yang Punya Masalah HAM
Hingga Akhir Jabatannya, Jokowi belum Maksimal Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat
PBB Didesak Putus Hubungan dengan Para Pemimpin Kudeta Myanmar
Usman Hamid Bimbang Gabung Tim Ad Hoc Penyelidikan HAM Berat Kasus Munir
Presiden Jokowi Dianggap Abai dalam Kasus Pelanggaran HAM
Aktivis Lintas Generasi Ziarah ke Makam Korban Tragedi Trisakti
Prabowo Klaim Korban Penculikan Dikembalikan, PBHI: Memang Belanja di Warung?
Aktivis Korban Penculikan Sebut Budiman Cuci Dosa Sejarah Prabowo
Aktivis 1998 Deklarasikan Pergerakan Advokat Indonesia, Dorong Reformasi Penegakan Hukum
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap