visitaaponce.com

Anies Baswedan Sambangi Boyolali, Bicara Soal Ketidakadilan

Anies Baswedan Sambangi Boyolali, Bicara Soal Ketidakadilan
Anies Baswedan (tengah) bersilaturahmi di rumah Ki Sri Suailo Tengkleng, Boyolali, Jateng, Minggu (13/8).(MI/Widjajadi)

BAKAL calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan berbicara panjang lebar tentang ketidakadilan yang terjadi di sektor pertanian.

Hal itu ia utarakan ketika bersilaturahmi dengan dalang Ki Sri Susilo Tengkleng bersama ratusan seniman dan budayawan di Dukuh Klayutan, Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu siang (13/8).

Menurut dia, banyak petani dan pekebun belum sejahtera dari hasil mengelola tanaman pangan yang dibutuhkan seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini banyak petani masih mengalami kesulitan dalam kehidupannya.

Baca juga : Anies Jalin Silaturahmi Kebangsaan dengan Ulama dan Milenial di Magelang

Bahkan, kata Anies, masih banyak petani yang kesulitan menabung, dan lebih banyak mengalami kerugian selama proses pengelolaan tanaman, terutama karena pupuk yang sering langka dan mahal, yang membuat mereka berutang.

"Seperti (makanan) enak-enak yang disuguhkan di sini, apakah telah membuat petani hidup enak. Belum tentu," papar Anies yang didahului koor kata belum oleh ratusan yang hadir dalam forum silaturahmi di rumah dalang Ki Sri Susilo Tengkleng.

Baca juga :  PKS Jadikan Lampung Lumbung Suara Anies

Menurut dia, permasalahan yang dihadapi para petani, bukan hanya merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan presiden atau menteri. Tetapi yang dihadapi para petani dalam waktu lama secara turun temurun itu, harus menjadi pekerjaan rumah seluruh masyarakat.

Dia tegaskan,yang menimpa petani selama ini,karena kita tidak menerapkan prinsip keadilan dalam tata kelola pertanian. Kareba itu jika tidaj menginginkan ketidakadilan pada petani itu berlangsung terus, diperlukan adanya perubahan.

"Saya ingin mengirimkan pesan untuk semua, bahwa perjuangan yang dilakukan ini bukan untuk merebut sesuatu dari yang lain. Bukan merebut sesuatu dari pihak lain, karena itu yang ada di sini ( Boyolali ) janganlah khawatir," imbuh pria lulusan doktor dari Amerika Serikat ini.

Ditegaskan, tidak ada yang direbut. Justru kedatangannya agar kehidupan menjadi lebih baik. "Kita ingin supaya hidup kita lebih adil. Setuju mboten," tukasnya, yang disambut dengan kata setuju oleh ratusan tamu yang hadir.

Dalam silaturahmi di rumah Ki Sri Susilo Tengkleng diantaranya Sekjen Pepadi Rudiyo, Wakil Ketua NasDem Ahmad Ali, anggota Komisi III DPR RI Eva Yuliana, sejumlah ulama kharismatik,para seniman dari Yoga Mandira, seniman Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara (KPSBN), para pangrawit, sinden dan unsur budayawan.

Pada kesempatan itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menegasksn perlunya perawatan dan pelestarian kebudayaan, agar tidak menjadi luntur dan akhirnya menghilang.

"Kebudayaan penting dan harus jadi prioritas. Sebab kita punya akar kebudayaan yang kuat, kalau pemerintah tidak bisa menjaga maka akan bisa luntur. Ini jelas tidak dikehendaki," tegas Anies yang sejak datang dan hendak pulang terus dielu elukan barisan relawan dari kalangan seniman dan budayawan itu. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat