visitaaponce.com

Dudung Minta Menteri Pertahanan Modernisasi Meriam TNI AD

Dudung Minta Menteri Pertahanan Modernisasi Meriam TNI AD
Prajurit Korps Marinir TNI AL menyiapkan amunisi Meriam Howitzer 105 mm pada tembakan bantuan.(Antara)

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Dudung Abdurachman menilai beberapa meriam yang saat ini digunakan perlu modernisasi. Itu perlu dilakukan sebagai upaya mengikuti perkembangan ancaman sekaligus meningkatkan kesiapan tempur pasukan.

"Saya merasa bangga, prajurit-prajurit Artileri Pertahanan Udara mampu melaksanakan latihan senjata berat secara terintegrasi. Ke depan, akan terus dikomunikasikan kepada Menteri Pertahanan terkait modernisasi alutsista terutama meriam-meriam TNI AD agar dapat berkembang sesuai ancaman yang dihadapi saat ini," ujar Dudung saat meninjau kegiatan Latihan Menembak Senjata Berat Artileri Pertahanan Udara di Lumajang, Jawa Timur, Kamis (28/9), 

Latihan senjata berat terintegrasi merupakan kegiatan berkala yang digelar setiap tahun oleh Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud) TNI AD. Dalam rangkaian latihan tahun ini, beberapa kegiatan latihan meliputi menembak sasaran udara bergerak dan sasaran darat statis dengan Rudal Mistral, Rudal Starstreak, Meriam 57 mm, Meriam 40 mm, Meriam 23 mm, dan Meriam 20 mm.

Baca juga: TNI Pamer 125 Alutsista di Monas

Latihan itu melibatkan 152 prajurit sebagai panitia penyelenggara, dan 372 prajurit dari beberapa satuan Arhanud TNI AD sebagai peserta.

Dudung menekankan bahwa latihan tersebut memang harus dilakukan secara berkala demi meningkatkan kemampuan prajurit yang mengawaki alutsista seperti rudal dan meriam.

Baca juga: TNI AL Pastikan Modernisasi Alutsista

Saat ini, Artileri Pertahanan Udara TNI AD memiliki Rudal Mistral dan Rudal Starstreak yang merupakan beberapa alutsista terbaru. Rudal Mistral, yang berjenis khusus untuk menghalau serangan dan menyerang dalam jarak pendek (SHORAD), merupakan senjata buatan MBDA asal Prancis. TNI AD dalam laman resminya menyebut akurasi tembakan Rudal Mistral sampai 95%.

Sementara itu, Rudal Starstreak, yang masuk kategori high velocity missile, punya kecepatan sampai 3 mach, atau yang tercepat di kelasnya. Kemampuan tembak efektif Starstreak mencapai tujuh kilometer dan jangkauan radar 250 km. Rudal Starstreak yang digunakan oleh TNI AD
merupakan hasil kerja sama perusahaan asal Inggris Thales Air Defence dan perusahaan Indonesia PT Len Industri. (Ant/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat