Pengamat Ungkap Makna Mega Tak Sebut Nama Jokowi Saat Umumkan Mahfud Cawapres
PENGAMAT Politik Universitas Negeri Jakarta Ubaidillah Badrun menilai tidak disebutnya nama Presiden Jokowi dalam sambutan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri saat mengumumkan cawapres Mahfud MD mengonfirmasi dua hal sekaligus. Pertama, antara Megawati dan Jokowi sudah dipastikan benar-benar pisah jalan. Kedua, hal tersebut menjadi ekspresi penegasan Megawati kepada publik bahwa Megawati lah sesungguhnya King Maker politik dari barisan kaum nasionalis yang mampu merangkul Mahfud MD dari kaum agamis.
"Jadi ada dua makna politik itu. Pertama, Megawati dan Jokowi telah betul-betul berpisah jalan karena kecenderungan arah politik yang berbeda dalam pilpres 2024. Dan kedua, Megawati memperlihatkan kepada publik bahwa Megawati lah yang sesungguhnya King Maker politik dari barisan kaum nasionalis. Dia juga yang mampu merangkul Mahfud MD dari kaum agamis," ungkap Ubedillah Badrun kepada wartawan, Rabu (18/10).
Baca juga: Megawati: Mahfud MD Pendekar Hukum
Dikatakan dia pengumuman Megawati yang menunjuk Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar Pranowo dengan menyampaikan bahwa dirinya percaya diri dan terlihat yakin akan memenangkan kontestasi pemilu 2024 sama halnya ketika menduetkan Jokowi - Maruf Amin pada Pilpres 2019.
"Namun pada saat yang sama secara psikologi politik bisa juga ditafsirkan ada bayang-bayang kekhawatiran dari Megawati dengan pola pasangan nasionalis-agamis itu karena pernah mengalami kekalahan," sambungnya.
Baca juga: Mahfud Mengaku Sudah Surati Jokowi Soal Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Kombinasi itu menurut dia pernah terjadi ketika Megawati berpasangan dengan Hasyim Muzadi dari tokoh NU pada Pemilu 2004. Ketika itu Megawati - Hasyim Muzadi harus menerima kekalahan dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.
"Di satu sisi ada keyakinan namun di sisi lain ada kekuatiran juga," pungkas Ubedilah.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Kristiyanto Diminta Taat Hukum
Ganjar Pranowo Disambut Antusias Ratusan Pelajar Saat Harlah Pancasila di Ende
Megawati, Ganjar, dan Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende
Singgung Sikap Politik PDIP, Projo: Jangan Jadi Oposisi Setengah Hati
Megawati Sebut Pariwisata Bali Tak Terkontrol, Ini Kata Wayan Koster
Jokowi Enggan Komentari Kritikan Megawati
Gugatan Terhadap Jokowi di PN Jakpus Ditolak, Pengacara: Bukti Tuduhan Selama ini tidak Benar
Ahli : Ada Pengakuan Diam-Diam Anies-Ganjar Soal Keabsahan Pencalonan Gibran
Ahli: Penetapan Gibran Sebagai Cawapres tak Perlu Ubah Peraturan KPU
KPU Diklaim Tak Langgar Etika Terima Pendaftaran Gibran
Permintaan Ganti Gibran Sebagai Cawapres Prabowo Dinilai Aneh
Anies Baswedan Dijodohkan dengan Airlangga di Pilpres 2024
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap