visitaaponce.com

Visi Misi Tiga Bacapres Belum Tergambar di Unggahan Medsos

Visi Misi Tiga Bacapres Belum Tergambar di Unggahan Medsos
Tiga tokoh bakal capres di Pilpres 2024.(MI)

CENTER for Digital Society (CfDS), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM melakukan kajian media sosial X dan Instagram dari tiga bakal calon presiden (capres) selama 10 tahun terakhir yang dirilis pada Rabu (18/10). Hasilnya, visi-misi mereka belum tergambar jelas dalam setiap unggahan yang mereka lakukan di media sosial.

“Setiap hari, mereka memastikan sesuatu untuk diposting dan menjaga citra mereka. Namun, visi misi mereka masih belum terlihat jelas dalam akun ketiga bacapres,” kata Iradat Wirid, selaku Deputi Sekretaris Eksekutif CfDS UGM dalam siaran pers, Sabtu (21/10).

Ia mengatakan, mengedukasi pemilih dengan pendekatan berbasis gagasan/isu akan lebih baik daripada membangun citra semata. Riset ini juga masih dalam cakupan status bacapres, nanti pasti akan ada perbedaan ketika resmi menjadi Capres dan dinamikanya bisa berubah.

Baca juga: Kritik Atas Putusan MK Harus Kedepankan Etika

Unsur Agama Islam

CfDS mencatat, ketiga bacapres memiliki kesamaan dalam unggahannya di media sosial, yaitu terkait tokoh-tokoh atau unsur agama Islam. Fakta ini diketahui menjadi salah satu strategi untuk menyasar beberapa target pasar, khususnya komunitas keagamaan.

Secara umum, Ganjar banyak memperlihatkan kedekatannya dengan keluarga, komunitas ibu-ibu, dan tokoh agama. Untuk akun Anies, ia sangat mengedepankan citra intelektual, keterlibatan dengan masyarakat profesi tertentu, serta konten kepartaian. Akun media sosial Prabowo konsisten memperlihatkan pertemuan dengan tokoh nasional-internasional, dan penggunaan bahasa lokal tertentu.

“Pak Prabowo ketika menjadi menteri pertahanan dan juga menuju menjelang menjadi bacapres ini sudah tidak menggunakan X untuk membangun narasi,” kata dia.

Baca juga: Koalisi Perubahan Cari Sosok Berkelas sebagai Kapten Pemenangan Anies-Cak Imin

Narasi-narasi yang dibangun juga cenderung menghubungkan dengan partai, hampir tidak secara personal. Sementara itu, Ganjar banyak mengunggah keluhan-keluhan warga, khususnya di daerah Jateng dengan bahasa-bahasa yang ringan.

“Untuk Anies, yang menarik beliau menggunakan X ini untuk membuat gagasan yang panjang. Diawali dengan cerita, latar belakang, kemudian poin apa yang ingin disampaikan,” lanjut Iradat.

Berdasarkan hasil telaah dalam media sosial X yang dilakukan CFDS atas akun dua bacapres, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo menunjukkan aktivitas yang masif. Total tweets akun @AniesBaswedan sejak tahun 2014, hingga saat ini mencapai 4.700 tweets dengan rerata 1,1 per hari, sedangkan akun @GanjarPranowo mencapai 86.301 tweets dan rerata 24,1 tweets per hari.

Sementara itu, akun @PrabowoSubianto hanya mencuit 2.543, rerata 0,7 per hari. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan prioritas media yang dipakai oleh tiga bacapres.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat