Abraham Samad Sayangkan Isu Korupsi Tak Prioritas di Debat Capres
![Abraham Samad Sayangkan Isu Korupsi Tak Prioritas di Debat Capres](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/9c79701532740f139755adb862e797a0.jpg)
AKTIVIS Antikorupsi Abraham Samad menyayangkan tiga calon presiden yang melakukan debat tak secara gamblang membahas isu pemberantasan korupsi. Ketiga capres juga dinilai tak menyampaikan prioritisasi agenda pemberantasan korupsi sebagai kepentingan nasional.
"Paslon itu jawabannya agak normatif soal pemberantasan korupsi. Padahal yang ditunggu itu adalah, kalau kita ingin memberantas korupsi itu ada road map (peta jalan) pemberantasan korupsi, kemudian strategi pemberantasan korupsi," kata Abraham menanggapi hasil debat capres di Metro TV, Selasa (12/12).
Menurut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015 itu, peta jalan dan strategi pemberantasan korupsi menjadi penting dan keniscayaan. Dengan penyampaian hal itu, kata Abraham, masyarakat dapat mengukur sejauh mana keseriusan capres pada isu korupsi.
Baca juga : Anies Tegaskan Negara tidak Berdagang dengan Rakyat
Dia tak menampik, ketiga paslon kerap mengatakan berkomitmen untuk memberangus praktik korupsi. Narasi penguatan KPK, mempercepat pengesahan RUU Perampasan Aset, hingga merevisi UU KPK belum cukup memuaskan karena para capres tak menyampaikan seperti apa strategi yang akan digunakan.
Sementara itu, Pakar Muda Hukum dan HAM Heri Akbar Apriawan mengatakan, capres nomor urut 1 Anies Baswedan lebih unggul dibanding dua capres lainnya dalam hal pemberantasan korupsi.
"Yang leading adalah Anies karena mengatakan merevisi kembali UU KPK dengan membangun statement bahwa standar KPK menjadi lebih tinggi. Itu bisa dilakukan melalui revisi UU KPK. Ketika ini mau diubah kembali, ini menjadi oase saat KPK tidak leading dalam pemberantasan korupsi. Saat ini KPK sering bersetubuh dengan kepentingan," ujarnya.
Pernyataan Anies soal standar tinggi harus dimiliki oleh lembaga antirasuah itu juga menjadi nilai tambah. Sebab, itu selaras dengan kondisi dan situasi saat ini yang menunjukkan KPK tampak berkompromi dengan kasus-kasus korupsi.
"KPK harus punya standar tinggi karena lembaga yang mampu mengontrol secara sosial dan pemerintah terhadap orang-orang korup. Ketika standar sama, itu akan terlihat politis. Akhirnya KPK akan dipakai sebagai alat politik untuk mencaplok lawan politik. Maka dari itu perlu satu standar tinggi agar KPK jadi independen dan melihat dari kacamata ideal," terangnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Timnas Anies-Muhaimin Nilai Panas Debat Wajar Asal tak Berlarut
Prabowo yang Emosional Menguntungkan Lawan
KPU Pastikan tak Akan Ubah Format Debat Meski Presiden Minta Evaluasi
Wapres: Debat Capres Cawapres Saat Ini Lebih Hidup
Jokowi : Evaluasi soal Debat Ditujukan untuk Ketiga Capres
Analis Sebut Keterbukaan Data Pertahanan Bukan Hal Tabu
Ditinggal Ganjar dan Gibran, Jawa Tengah Krisis Tokoh Mumpuni di Level Provinsi
Golkar Berpeluang Jaring Tokoh Kharismatik Pilpres 2029 saat Pilkada
Putusan MK Kemenangan Rakyat Indonesia
Lebaran Momen Terbaik untuk Bersatu Pascapemilu
Sahabat Ganjar, Ulama, dan Santri Gelar Senandung Doa di Purwakarta
Anies Baswedan Dijodohkan dengan Airlangga di Pilpres 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap