Muhammadiyah Debat Capres-Cawapres Jangan Jadi Cerdas Cermat
![Muhammadiyah: Debat Capres-Cawapres Jangan Jadi Cerdas Cermat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/5ffa4d6676d4d84ba6de6fd32899d142.jpg)
KETUA Umum Persyarikatan Muhammadiyah Haedar Nashir meminta gelaran debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024 yang masih tersisa tiga lagi tidak seperti cerdas cermat.
"Jangan sampai debat capres-cawapres itu seperti dulu di zaman SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), cerdas cermat gitu ya. Kalau jadi cerdas cermat kan betapa dangkalnya kita," ujar Haedar dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2023 di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (28/12).
Menurut Haedar, kandidat capres dan cawapres nantinya bakal menjadi pemimpin Indonesia. Pikiran kandidat untuk memenangkan debat lewat ajang cerdas cermat baginya jauh dari sejarah, karakter, dan nilai konsitusi Indonesia. Padahal, sambungnya, yang dibutuhkan masyarakat adalah perdebatan fundamental.
Baca juga : Gara-Gara Gibran, KPU Minta Moderator Debat Klarifikasi Pertanyaan Singkatan
Sebab, siapapun yang mengikuti debat pada akhirnya bakal menjadi kepala negara.
Bagi Haedar, kepala negara harus berdiri tegak di atas seluruh prinsip-prinsip keindonesiaan dalam mengatasi dan melampaui semua hal. Saat sudah dilantik menjadi presiden dan wakil presiden, kandidat yang terpilih bakal bermigrasi politik.
Baca juga : Pengamat: Debat Ketiga Harus Dorong Reformasi Sektor Keamanan
"Dari politisi menjadi negarawan, dan karena menjadi negarawan, mereka betul-betul membawa arah Indonesia ini benar, bukan hanya sukses, tapi juga bener dan baik," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Persyarikatan Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyebut demokrasi Indonesia sudah menjadi demokrasi zombie. Sebab, demokrasi yang berjalan berubah sekadar elektoral yang orientasinya sebatas kekuasaan.
"Spirit dan value demokrasi itu sepetinya sudah sangat melemah, kalau kita katakan tidak ada. Demokrasi itu kan spirit-nya sharing power, kemudian check and balance, kemudian bagaimana ada common good atau kebaikan bersama," tandasnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Timnas Anies-Muhaimin Nilai Panas Debat Wajar Asal tak Berlarut
Prabowo yang Emosional Menguntungkan Lawan
KPU Pastikan tak Akan Ubah Format Debat Meski Presiden Minta Evaluasi
Wapres: Debat Capres Cawapres Saat Ini Lebih Hidup
Jokowi : Evaluasi soal Debat Ditujukan untuk Ketiga Capres
Analis Sebut Keterbukaan Data Pertahanan Bukan Hal Tabu
Gibran Dinilai tidak Beretika dan Gagal Memahami Persoalan
Anies: Cak Imin Menghormati dan Tak Merendahkan Lawan
Pakar Hukum Lingkungan: Nilai Gibran di Debat Cawapres 11 dari 100
Pernyataan Penutup Gibran Rakabuming Raka di Debat Cawapres
Pernyataan Penutup Cak Imin di Debat Cawapres
Erick Thohir dan Kaesang Hadir Dukung Gibran di Debat Cawapres
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap