Soal Penurunan Paksa Videotron Anies, JK Laporkan ke Bawaslu
![Soal Penurunan Paksa Videotron Anies, JK: Laporkan ke Bawaslu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/b42847126f4de304461cf03108509382.jpg)
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menyebut kasus penurunan paksa videotron calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan di beberapa daerah adalah sebuah pelanggaran. Ia mengatakan, jika videotron itu sudah memiliki izin, tidak ada alasan untuk diturunkan.
“Itu semua ada aturannya, yakni tidak boleh saling mengganggu. Selama izinnya ada, (penurunan) itu adalah pelanggaran,” ujar Jusuf Kalla kepada wartawan di Makassar, Rabu, (17/1).
JK berharap kasus tersebut segera dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). “Nanti lapor ke Bawaslu saja. Karena itu ada aturannya,” tuturnya.
Baca juga: Penurunan Videotron Anies adalah Bagian dari Upaya Penjegalan
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan mendapatkan dukungan secara sukarela dari @aniesbubble dan @olpproject berupa tayangan videotron di Bekasi dan Jakarta. Namun, baru tayang beberapa jam, tayangan tersebut dikabarkan tidak berlanjut. Padahal, itu sudah dijadwalkan untuk bisa disaksikan selama sepekan ke depan.
Sementara itu, Presidium Perhimpunan Aktivis 98 menilai penurunan paksa videotron Anies Baswedan adalah bagian dari upaya penjegalan yang telah dilakukan sejak lama.
"Pencekalan videotron Anies adalah upaya menjegal. Itu telah dilakukan untuk kesekian kalinya. Aksi itu merupakan rangkaian penjegalan Anies menuju kursi RI 1," kata Presidium Perhimpunan Aktivis 98, Agung Nugroho.
Baca juga: Warganet Ramai Dukung Anies-Muhaimin, JK: Rakyat Tentu sudah Paham
Ia menyebut upaya penjegalan terhadap Anies untuk mengikuti Pilpres 2024 sudah dilakukan sejak ia masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Beberapa di antaranya adalah pelarangan Anies oleh paspampres untuk ikut menyerahkan Piala Presiden kepada Persija Jakarta, upaya penjegalan Formula E, pelarangan Anies mengambil langkah dalam pengendalian covid-19 di DKI, pelarangan tempat acara sosialisasi dan kampanye, sampai ancaman kepada pihak-pihak yang ingin membantu Anies dalam kampanye Pilpres.
"Semua peristiwa itu adalah satu rangkaian dan dilakukan oleh kekuatan besar yang takut terhadap antusias massa dalam menyambut Anies sebagai pemimpin masa depan," kata Agung. (Z-11)
Terkini Lainnya
Sulit Ciptakan Tiga Poros untuk Pilkada Jakarta
PSI Masih Berhitung Peluang Kaesang Maju Pilgub
PKS Kunci Anies-Sohibul, PKB Condong ke Anies-Ida Fauziyah
PDIP-PKB Bikin Poros Baru di Pilgub Jakarta? Puan: Bisa Saja
Kunci Anies-Sohibul, Mardani: Banyak yang Tertarik dengan AMAN
Plang Jakhabitat DP Nol Rupiah Era Anies Hilang, Heru Budi: Saya enggak Utak-atik
Resmikan Cendana Grand Ballroom, Aston Kartika Grogol Hadirkan Fasilitas Terbaru dan Canggih
Oppal dan 8Infini Persembahkan 'Indonesian Inspiring Figures Hall of Fame'
Videotron PAN di Ibu Kota Jadi Perhatian Warga
Bawaslu Terus Telusuri Penurunan Videotron Anies
Timnas Amin akan Beri Bantuan untuk Kasus Take Down Videotron Anies
Menilik Perkembangan Seni Visual Anamorphic pada Media Luar Ruang di Indonesia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap