visitaaponce.com

PBNU Gelar Pertemuan untuk Arahkan Dukungan ke Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Pertemuan untuk Arahkan Dukungan ke Prabowo-Gibran
Rais Syuriah PCINU Australia Selandia Baru Nadirsyah Hosen(Yotube/Mojokdotco)

Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama (NU) Australia dan Selandia Baru Nadirsyah Hosen membeberkan fakta ketidaknetralan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Pemilu 2024.

Dalam sebuah diskusi di kanal Youtube Mojokdotco, ia mengungkapkan, baru-baru ini, PBNU menggelar pertemuan tidak resmi di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur. Semua petinggi hadir, mulai dari pengurus wilayah, pengurus cabang, ketua tanfidziyah, rois am hingga ketua umum ada di pertemuan itu.

"Kiai Miftachul Akhyar ada. Gus Yahya (Cholis Staquf) juga hadir," ujar Nadirsyah.

Ia mengatakan pertemuan itu diselenggarakan sebagai wadah untuk memberikan arahan untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Dukungan Abu Bakar Ba'asyir untuk Anies Bikin Panas Gus Ipul, Ini kata Timnas AMIN

"Ada dawuh, instruksi tidak tertulis. Instruksi menggerakkan struktur organisasi secara masif sampai ke bawah untuk mendukung pasangan calon 02," jelas pria yang akrab disapa Gus Nadir itu.

Ia mengaku sudah melakukan cross check alias tabayun kepada para kiai sepuh yang hadir di dalam pertemuan tersebut demi memastikan informasi yang disampaikan betul-betul valid.

"Informasi ini saya sudah cek, saya sudah tabayun ke para kiai sepuh yang hadir," tuturnya.

Baca juga: Gus Ipul Minta Warga NU tak Pilih Paslon yang Didukung Abu Bakar Baasyir, Cak Imin: Keberpihakan Itu Memalukan

Hal tersebut menurutnya menjadi masalah besar karena secara publik, PBNU selalu menggembar-gemborkan sikap netral. Namun, fakta di lapangan berbeda. Organisasi Islam terbesar itu diarahkan untuk mendukung pasangan calon tertentu di Pilpres 2024.

"Ini jadi keresahan kenapa PBNU melanggar apa yang disampaikan sendiri untuk tidak bermain politik praktis. Walaupun nanti mungkin mereka bilang pertemuannya tidak di kantor dan tidak ada instruksi resmi, itu hanya akal-akalan saja. Ini akal-akalan yang berbahaya," tanads Gus Nadir. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat