visitaaponce.com

Tak Ada Kewajiban Nahdliyin Dukung Prabowo-Gibran

Tak Ada Kewajiban Nahdliyin Dukung Prabowo-Gibran
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)(Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU))

KETUA Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali menegaskan bahwa tidak ada kewajiban bagi nahdliyin untuk mengikuti arahan pengurus terkait dukungan di Pilpres 2024. Hal itu menanggapi adanya informasi bahwa NU Jawa Barat telah mengarahkan jajarannya untuk mendukung paslon Prabowo-Gibran.

"Soalnya kebenaran infonya saya tidak tahu dan tidak cek. Tapi jika benar tidak ada kewajiban buat nahdliyin untuk mengikuti karena bukan keputusan organisasi," ujarnya kepada Media Indonesia, Senin (22/1).

Savic mengatakan bahwa PBNU sebagai organisasi tetap netral dalam Pilpres 2024. Sementara secara pribadi, pengurus PBNU boleh mendukung siapa saja paslon. Sehingga arahan atau ajakan untuk mendukung paslon tertentu bukanlah arahan organisasi.

Baca juga: Gus Ipul Minta Warga NU tak Pilih Paslon yang Didukung Abu Bakar Baasyir, Cak Imin: Keberpihakan Itu Memalukan

"PBNU sebagai organisasi sebagaimana sering dikemukakan Gus Yahya selaku Ketua Umum mengambil posisi netral karena tokoh-tokoh NU ada di semua kubu," imbuhnya.

Savic menambahkan bahwa bila arahan datang dari Ketua Umum hal itu bukan pula keputusan organisasi. Lantas, tidak ada kewajiban bagi para nahdliyin untuk mengikutinya.

Baca juga: 

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah).

PBNU Bantah Perintahkan Dukungan ke Prabowo-Gibran, Ini Kata Gus Yahya

"Bahkan jika misal arahan itu datang dari Gus Yahya maka itu dalam kapasitasnya sebagai pribadi. Karena tidak ada rapat organisasi yang melahirkan putusan mendukung salah satu kandidat," tandasnya. (Van/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat