visitaaponce.com

Demokrasi Indonesia Jadi Rujukan Dunia jika Pemilu Berjalan Baik

Demokrasi Indonesia Jadi Rujukan Dunia jika Pemilu Berjalan Baik
Ilustrasi. Warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat simulasi pemungutan suara Pemilu 2024 di Jakarta.(MI/USMAN ISKANDAR)

ANGGOTA KPU August Mellaz mengatakan bahwa demokrasi Indonesia bisa menjadi rujukan dunia internasional bila Pemilu kali ini berjalan baik. Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Edukasi Politik yang diselenggarakan Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Jakarta.

"Hal ini menjadi menarik karena sejak pasca reformasi, Indonesia telah melaksanakan pemilu secara baik. Apabila pemilu kali ini berjalan secara baik, pelaksanaan demokrasi Indonesia dapat menjadi rujukan dunia dengan segala keberagamannya," ujar August dalam keterangannya, Minggu (28/1).

Dijelaskannya, dari berbagai kajian terkait pemilu, ada satu konsensus antar peneliti. Apabila suatu negara dapat menjalankan pemilu dengan baik selama 5 kali berturut-turut, maka dapat dijadikan rujukan pelaksanaan demokrasi di seluruh dunia.

Baca juga: Istana: Presiden belum Berencana Ikut Kampanye

Untuk itu, edukasi politik kepada masyarakat secara khusus para pemilih pemula sangat penting. Edukasi politik seperti seminar merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran demokrasi di kalangan masyarakat, dengan menekankan pentingnya partisipasi aktif dan bijak dalam proses demokrasi.

“KPU berupaya agar masyarakat memahami pelaksanaan pesta demokrasi kita. Harapannya agar masyarakat menjadi pemilih cerdas, khususnya para pemilih pemula,” ucapnya.

“Mari mengawal proses demokrasi kita, ikuti perkembangan pemilu, dan juga debat pemungkas nanti. Pelaksanaan debat itu semoga dapat menjadi informasi yang meneguhkan pilihan kita,” sambung August.

Dia meminta agar semua pihak bekerja sama, saling mendukung agar pemilu berjalan baik dan berlangsung secara jujur dan adil. Penyelenggara, peserta, pemilih dan masyarakat umum harus menjaga agar situasi tetap kondusif dan menjamin pesta demokrasi Indonesia kali ini.

Seiring dengan persiapan negara dalam menyelenggarakan Pemilu 2024, terdapat peningkatan kebutuhan akan edukasi politik. Hal itu untuk memastikan bahwa masyarakat memperolehinformasi yang baik tentang kandidat, partai, dan proses demokrasi itu sendiri.

Rektor Unika Atma Jaya, Prof Yuda Turana, yang juga merupakan seorang neurolog mengingatkan para pemilih muda untuk ikut ambil bagian dalam pesta demokrasi. Pemilu yang bertepatan dengan hari Valentine itu hendaknya tidak menjadi penghalang para generasi milenial untuk datang ke TPS.

Baca juga: Jauhkan Bansos dari Akrobat Politik

Menurutnya, penting bagi pemilih pumula untuk menentukan pilihan secara rasional bukan emosional. Untuk itu, kegiatan seperti seminar merupakan wadah untuk memberi pemahaman kepada para pemilih.

“Kita perlu memilih secara bijak, dan bersama kita bangun suatu masyarakat yang menghargai setiap pilihan, mari sukseskan pemilu dengan rasa dan logika,” ujarnya.

Menjelang Pemilu 2024, Seminar Nasional Edukasi Politik menjadi mercusuar demokrasi yang menerangi jalan menuju pemilih yang terinformasi dan terlibat. Dengan memberikan masyarakat informasi, pengetahuan, dan keterampilan berpikir kritis seminar ini berkontribusi terhadap proses demokrasi, memperkuat gagasan bahwa pemilih yang berpendidikan adalah landasan demokrasi yang berkembang. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat