visitaaponce.com

Kandidat Capres diminta Kurangi Gimik Saat Debat

Kandidat Capres diminta Kurangi Gimik Saat Debat
Anies Muhaimin tiba di JCC Senayan Jakarta(Metro Tv)

PENGAMAT kebijakan publik Agus Pambagio memprediksi istilah-istilah asing hingga gimmick masih akan mewarnai debat terakhir pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang berlangsung malam ini.

Ia pun menduga tidak ada gagasan baru yang akan disampaikan oleh masing-masing kandidat.

"Saya pikir tidak ada yang baru. Paling-paling dengan istilah-istilah (dari) paslon 2, paslon 1 biar bingung jawabnya. Lalu 01 nyerang, 02 bingung jawabnya," ungkap Agus ditemui di Jakarta, Minggu (4/2).

Baca juga : Mundurnya Mahfud dan Momentum Delegitimasi Jokowi

Padahal semestinya debat berlangsung dinamis serta menarik dengan mempertontonkan gagasan atau ide-ide baru untuk mengatasi permasalahan yang sesuai tema malam ini yakni kualitas sumber daya manusia (SDM), kesejahteraan, ketenagakerjaan, teknologi informasi, dan kesehatan.

"Tapi buat masyarakat kan tontonan debat harus menarik ya. Tidak usah ngotot saling debat, senyum, kan enak didengar. Saya nggak melihat itu akan terjadi sih," ujarnya.

Menurutnya para paslon harus menegaskan kebijakannya sesuai tema terakhir seperti masalah ketenagakerjaan dan kesehatan. Setelah covid-19, kedua isu ini sangat lekat dekat masyarakat. Para paslon juga diharapkan bisa tegas dan lugas, menggunakan bahasa yang mudah, serta singkat dan padat dalam menyampaikan gagasannya.

Baca juga : Lihat Gibran Rakabuming Raka di Debat Kedua, Masyarakat Kelas Atas Ubah Pilihan

"Dia punya program apa. Ini sambil jelaskan kenapa dia keluarkan program itu meski waktunya 1-2 menit ya harus bisa. Presiden bisa sampaikan ke masyarakat. Jangan bertele-tele. Masyarakat harus tahu misalnya soal hukum, harus singkat kan masyarakat cuma dengan bicara soal pendidikan kan jelas," tandasnya. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat