Jelang Hari Pemungutan Suara, Bahlil Ajak Masyarakat Gunakan Hak Suara ke TPS
![Jelang Hari Pemungutan Suara, Bahlil Ajak Masyarakat Gunakan Hak Suara ke TPS](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/ee28a2e3f5fa7565da5215392eea5e01.jpg)
KETUA Tim Kerja Strategis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mensukseskan Pemilu 2024. Bahlil mengatakan bahwa 83 persen rakyat Indonesia mendukung pemilihan umum (pemilu) 2024 digelar satu putaran.
Dia menambahkan, pemilu satu putaran akan menghemat anggaran negara hingga Rp40 triliun. Selain itu, jika ada satu pasangan calon yang meraih suara 50+1 persen, maka rangkaian pemilu akan berhenti pada 14 Februari 2024.
“Jadi kita ingin menghemat uang negara. Kedua, nanti ada puasa dan hari raya, kita hindari puasa dan hari raya politik. Kita mau ibadah yang baik, khusyuk, penuh dengan senyuman. Supaya (Ramadan dan Idul Fitri) ada rekonsiliasi nasional,” kata Bahlil mengutip keterangannya secara tertulis pada Kamis (8/2).
Baca juga : Jokowi Disarankan Ambil Cuti untuk Dukung Prabowo-Gibran
Bahlil yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini mengungkap, ada dua hal yang memperbesar peluang pasangan calon nomor urut 2 untuk menang satu putaran. Pertama, seluruh elemen tim pemenangan Prabowo-Gibran dinilai telah bekerja maksimal untuk mendekatkan diri dengan rakyat.
“Kita tidak boleh takabur dan terlena. Kami di tim 02 tetap akan bekerja maksimal pendekatan ke rakyat, memelihara jaringan, menjaga TPS, sampai mengajak warga ke TPS untuk menggunakan hak pilih. Kalau pendukung 02, maka coblos 02. Kalau tidak, silakan datang ke TPS gunakan hak pilih. Karena itu tugas kita sebagai warga negara,” ungkap Bahlil.
Adapun hal kedua adalah Prabowo telah menegaskan posisinya bakal menjadi presiden bagi semua pihak, termasuk bagi orang-orang yang tidak percaya atau mendukung dirinya. Ungkapan itu juga diutarakan oleh Prabowo dalam sesi penutup debat capres kelima pada Minggu, 4 Februari 2024.
Baca juga : Pemilih yang masih Gamang Tentukan Arah Pilpres
“Kita juga yakin insyaAllah menang karena satu-satunya pasangan calon yang akan menggandeng semuanya adalah Pak Prabowo. Dia ingin hadir untuk rakyat Indonesia, juga untuk yang tidak mendukung dan tidak percaya dengan Pak Prabowo,” sambung Bahlil.
Tidak kalah penting, Bahlil juga menegaskan bahwa pasangan Prabowo-Gibran tidak akan menjadikan ‘serangan fajar’ sebagai cara untuk meraih kemenangan. Pada kesempatan yang sama, dia juga menjelaskan kepada masyarakat bahwa ada perbedaan signifikan antara biaya politik (political cost) dengan serangan fajar.
Segala sumber daya yang dikeluarkan untuk memenangkan Prabowo-Gibran adalah political cost. Sementara, serangan fajar sering kali digunakan untuk menjelaskan uang yang diterima pada pagi hari atau beberapa jam sebelum mencoblos di TPS dengan iming-iming memilih salah satu pasangan calon.
Baca juga : Mengukur Dampak Keterlibatan Erick Thohir
“Kami tidak mengenal serangan fajar. Yang ada itu cost politik. Saya tidak setuju dengan serangan fajar, kita harus berikan edukasi juga kepada rakyat (perbedaan serangan fajar dengan political cost). Politik itu seperti pertandingan bola, selama pluit panjang belum usai, kita harus lari kencang. Cuma ada pemain bola yang napasnya bagus dengan strategi bagus, ada juga yang tidak,” beber dia.
“Dan sekali lagi, saya mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia, 14 Februari sukseskan pemilu dengan datang ke TPS gunakan hak pilih,” imbau Bahlil.
Seperti diketahui, berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional untuk Pemilu 2024, dari total 204,8 juta pemilih, sebanyak 52 persen atau sebanyak 106,3 juta merupakan pemilih muda.
Baca juga : Konsolidasikan Relawan AMIN, Garda Matahari Siap Kawal Pilpres 2024
Rinciannya, pemilih berusia 17 tahun sebanyak 0,003 persen atau sekitar 6 ribu jiwa. Kemudian pemilih dengan rentang usia 17 tahun hingga 30 tahun mencapai 31,23 persen atau sekitar 63,9 juta jiwa. Lalu disusul dengan Pemilih dengan 31 tahun hingga 40 tahun sebanyak 20,70 persen atau sekitar 42,395 juta jiwa. (Z-8)
Terkini Lainnya
Survei: 19,5% Publik tidak Percaya Pilpres Berlangsung Satu Putaran
Ini Syarat Pilpres Bisa 1 Putaran
Sikapi Quick Count, Kubu 01 & 03 Punya Dua Pilihan
Modus Kotor untuk 1 Putaran, Ada Kades yang Minta Warga tidak Datang ke TPS
Narasi Satu Putaran Bertentangan dengan Semangat Demokrasi
Wacana Pilpres 2024 Satu Putaran Berbahaya, Penyelenggara Pemilu Harus Netral
Pencalonan Kepala Daerah Jangan Rusak Tatanan Kelembagaan
Eks Komisioner Beri Petuah Anggota KPU RI Pasca-Pemberhentian Hasyim
Masoud Pezeshkian Dapat Ucapan Selamat dari Para Pemimpin Dunia
KPU Perlu Berbenah Selesaikan Masalah Berbasis Gender
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Peneliti BRIN: Seleksi Keterwakilan Perempuan Masih Sangat Patriarkis
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap