visitaaponce.com

Indonesia Darurat Kebangsaan

Indonesia Darurat Kebangsaan
Ilustrasi(MI/Seno)

KETUA Umum Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) Suraya Afiff mengatakan seruan keprihatinan dan kegusaran yang dituangkan dalam sepuluh poin Masyarakat Antropologi Indonesia (MAI), Sabtu (10/2) merupakan respons atas situasi yang terjadi pada proses pemilu kali ini.

"Jadi ini bukan untuk pesan tertentu tapi kami melihat ini kok kemarin-kemarin kami berharap ada perubahan. Sekarang semakin dinormalkan, semakin dianggap sesuatu yang pantas itu yang kami konsen. Jadi kenapa kami lakukan sekarang. Bukan berarti kamu tidak konsen dari dulu kami melihat ini momentum yang tepat dan ini sesuatu akan kita terus suarakan baik di kelas maupun di luar kelas," ungkapnya.

Masyarakat antropologi juga menyampaikan untuk semua pihak kembali pada jati diri bangsa. Antropologi berperan karena bagi antropologi sebuah praktik budaya bukan hanya dilakukan oleh person tertentu saja tapi didukung oleh sebuah kelompok yang menggiring kepada praktik.

Baca juga : Relawan Perubahan Anies-Cak Imin dari Klaten Berangkat ke JIS Jakarta

"Kita tengah menghadapi lagi masa darurat kebangsaan dan keindonesiaan. Kita menghadapi pertarungan nilai yang akan menentukan jati diri kita sebagai bangsa di masa depan," tandasnya.

MAI menggelar seruan kegusaran dan keprihatinan terhadap situasi politik yang kian lancung jelang Pemilu 2024. Pernyataan tersebut dibacakan di rumah kediaman Wakil Presiden pertama Bung Hatta di Jakarta. (Sru/Z-7)

Baca juga : Anies Baswedan: Fenomena Ordal Rugikan Masyarakat

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat