Meutia Hatta Serukan Indonesia Bukan Negara Kekuasaan
![Meutia Hatta Serukan Indonesia Bukan Negara Kekuasaan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/39ee6ce600eeb58e617370124c8f1ad8.jpg)
MASYARAKAT Antropologi Indonesia yang terdiri dari Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI), Forum Kajian Antropologi Indonesia (FKAI), Asosiasi Departemen dan Jurusan Antropologi Seluruh Indonesia (ADJASI) dan Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia (JKAI) menyerukan keprihatinan mendalam terhadap kondisi politik dan demokrasi di Indonesia, khususnya menjelang Pemilihan Presiden 2024.
Guru besar antropologi Universitas Indonesia Meutia Hatta dalam sambutannya mengingatkan kembali tentang pentingnya berpolitik yang santun, bermartabat, dan rendah hati, mengikuti jejak nilai-nilai yang ditanamkan oleh tokoh-tokoh pendiri bangsa. Antropolog Indonesia mengecam lunturnya nilai-nilai etika, moral, kejujuran, dan integritas dalam berbangsa dan bernegara, serta menyoroti berbagai praktik politik yang merusak nilai-nilai demokrasi, seperti politik kekerabatan, transaksional, dan manipulasi hukum demi kekuasaan.
"Kesepuluh poin seruan mencakup keprihatinan atas penyalahgunaan sumber daya negara, pelemahan lembaga negara, dan hilangnya budaya malu di kalangan elite politik, yang semuanya menandakan kemunduran demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik," ujarnya.
Baca juga : Presiden Harus Kembalikan Nilai Kejujuran dan Kepatutan
Masyarakat Antropologi Indonesia menyerukan keprihatinan atas degradasi etika, moral, dan demokrasi di Indonesia, khususnya menjelang Pemilu 2024. Seruan ini menekankan praktik politik lancung yang merusak nilai-nilai demokrasi, seperti politik kekerabatan dan transaksional, serta penyalahgunaan sumber daya negara. Antropolog Indonesia juga mengajak semua pihak untuk mengembalikan nilai-nilai etika dan moral dalam berpolitik, mengingat pentingnya pemilu sebagai sarana pendidikan karakter bangsa. Seruan ini mengingatkan kembali pada cita-cita Reformasi, menuntut keadilan atas pelanggaran HAM masa lalu, dan memperjuangkan demokrasi yang berdaulat dan bermartabat.
"Bagi Bung Hatta pemerintah Indonesia harus membangun rakyat Indonesia dan mencapai kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Bangsa Indonesia harus dikelola karena negara ini adalah negara pengurus bukan negara kekuasaan," tegasnya.
Kita harus membuat rakyat Indonesia bersatu, merdeka, berdaulat bersatu menuju masyarakat adil dan makmur.
Baca juga : Mahasiswa Solo Gugat Abuse of Power Presiden Joko Widodo
Bung Hatta juga menginginkan rakyatnya bahagia bukan bahagia karena banyak harta tapi sejahtera karena keamanannya terjamin. Semua ini tidak bisa dilakukan kalau kita tidak punya karakter bangsa tangguh untuk bisa mandiri menjadi tuan di negerinya sendiri dan tidak rendah diri terhadap bangsa lain.
"Kita membutuhkan pemimpin seperti itu pada masa kini. Karena itulah keprihatinan yang dirasakan oleh para antropolog sampai pada hari ini. Ini pesan yang harus diperhatikan oleh semua bangsa kita yang dari tua sampai muda untuk itu bisa membuat Pemilu kita berjalan dengan baik. Kita mencari orang yang paling mendekati sosok Bung Hatta yang betul-betul ingin bangsanya maju dan selalu sama rata kata dan perbuatan selama hidupnya," tukasnya.
Seruan ini dilakukan di rumah Bung Hatta Jakarta, Sabtu (10/2) bersama seluruh keluarga besar Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI). (Sru/Z-7)
Terkini Lainnya
Indonesia Darurat Kebangsaan
Bamsoet dan SBY Bahas Demokrasi Biaya Tinggi
Penyelesaian Aturan Turunan UU TPKS Molor, Pemerintah Dinilai Lamban
Arief Hidayat: Anggapan Presiden Boleh Berkampanye Tak Dapat Diterima Nalar
Sidang Pendapat Rakyat Harapkan Putusan MK yang Berpihak pada Etika dan Moral Kenegaraan
601 Kasus Korupsi Jerat Kelapa Daerah, Politik Biaya Tinggi Harus Dievaluasi
Sentil Paslon Pelanggar Etika, Romo Magnis: Etika Itu Membedakan Manusia dengan Binatang
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap