visitaaponce.com

PDIP Menang dan Ganjar Kalah Telak, Pengamat Sebut Anomali Politik

PDIP Menang dan Ganjar Kalah Telak, Pengamat Sebut Anomali Politik
Kemenangan PDIP dalam hitung cepat dan kekalahan paslon 3 dinilai sebagai anomali politik.(Antara)

PENGAMAT politik Prof Lili Romli menyebut kekalahan paslon 03 Ganjar-Mahfud serta kemenangan partai pendukungnya PDI Perjuangan (PDIP) merupakan sebuah anomali. Meski hasil tersebut baru diperoleh dari hitungan cepat atau quick count, perolehan suara paslon 03 dinilai terlalu jomplang.

"Ini memang anomali, di mana capresnya kalah tapi partai pengusung sebagai pemenang pileg. Sebaliknya, capresnya menang tapi partainya kalah dalam pileg. Tampak coattail effect dari pemilu serentak tidak bekerja. Mestinya dalam teori coat tail effect kan jika capresnya menang maka partainya juga menang. Karena pemilih akan mengasoasikan dengan partai capresnya. Ini tidak demikian yang terjadi," terangnya kepada Media Indonesia, Jumat (16/2).

Anomali ini, lanjutnya, mungkin disebabkan oleh beberapa faktor. 

Baca juga : Megawati Ingatkan Pemilih Jangan Kesengsem karena Dikasih Bansos

Pertama, para pemilih berbeda antara pilihan capres dan pilihan partai. Kedua, bisa jadi karena kondisi party ID yang lemah sehingga memilih figur saja, baik capres maupun parpol.

"Ini terlihat yang lolos di parlemen partai-partai lama yang notabene diisi oleh para caleg petahana yang sudah dikenal pemilih," imbuhnya.

Ketiga, bisa jadi ada mobilisasi boleh memilih partai yang disukai, tapi untuk capres agar memilih capres tertentu. Namun hal ini perlu kajian lebih lanjut.

Baca juga : PDIP Akui Pertarungan di Pemilu 2024 Lebih Berat

"Keempat, Jokowi effect. Oleh karena untuk paslon 02 terjadi aliansi dengan Jokowi, bisa jadi loyalis Jokowi memilih capres yang didukungnya, yakni paslon 02, tapi mereka memilih parpol yang berbeda," tandasnya.

Adapun dari perolehan suara sementara berdasarkan quickcount, paslon 03 hanya meraup suara sekitar 15%-16% atau berada di posisi buntut. Kekalahan Ganjar-Mahfud terjadi di hampir setiap daerah, bahkan basis PDI Perjuangan seperti Jawa Tengah dan Bali juga kalah.

Sementara itu, PDI Perjuangan justru menjadi partai pemenangan pemilu. Partai berlambang banteng itu meraih suara sekitar 16%-17% atau yang tertinggi dari partai-partai lainnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat