KPU-Bawaslu harus Bongkar Dugaan Operasi Senyap yang Dongkrak Suara PSI
![KPU-Bawaslu harus Bongkar Dugaan Operasi Senyap yang Dongkrak Suara PSI](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/2e48816e1fe96bd9fc90401d096edd50.jpg)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus membongkar dugaan operasi senyap yang dilakukan pihak-pihak tertentu untuk menaikkan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Perolehan suara PSI yang menanjak drastis dalam beberapa waktu terakhir diduga sebagai upaya meloloskan partai yang dipimpin anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, ke parlemen pada pemilu kali ini.
"Rumor adanya operasi senyap yang akan meloloskan partai politik tertentu ke Senayan patut diantisipasi. Setidaknya kenaikan signifikan itu harus ditelusuri apakah terkait dengan adanya operasi senyap tersebut," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, Minggu (3/3).
KPU dan Bawaslu, kata dia, mestinya dapat mendeteksi hal tersebut. Pasalnya, jika operasi senyap benar adanya, itu tentu betul-betul mencederai demokrasi.
Baca juga : Lonjakan Suara PSI tidak Masuk Akal, Hak Angket harus Digunakan
"Mereka sudah mengkhianati suara rakyat dengan mengalihkan ke partai yang tidak berhak," ujar Jamiluddin.
Ia mengatakan KPU dan Bawaslu mesti cepat menjawab polemik suara PSI tersebut. Penyelenggara pemilu makin dipertanyakan legitimasinya bila tak bersikap.
"Kalau KPU dan Bawaslu tidak dapat menjelaskan dan mengatasi hal itu, maka wajar kalau anak bangsa akan mempertanyakan legitimasi hasil Pileg dan Pilpres. Karena itu, KPU dan Bawaslu sebaiknya dibubarkan saja," ucap Jamiluddin.
Baca juga : Sivitas Akademika Unsoed Desak Jokowi Utamakan Kepentingan Negara
Perolehan suara PSI naik signifikan berdasarkan data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). PSI memperoleh 2.403.030 suara atau sudah tembus 3,13 persen berdasarkan data per 3 Maret 2024, pukul 09.00 WIB.
Data yang masuk baru sebesar 65,79% dan dihimpun dari 541.637 tempat pemungutan suara (TPS) dari total 823.236 TPS.
Di sisi lain, pada data dari hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, suara PSI tidak mencapai 3%.
Terkini Lainnya
PDIP Pertimbangkan Kaesang Pangarep di Pilkada Jateng
Kaesang Bantah Sekjen PKS: Sekjen PKS tidak Bicara Sesuai Fakta
Stafsus Bantah Kabar Jokowi Tawarkan Kaesang ke Partai-Partai untuk Maju Pilkada DKI
PSI Sambangi Kantor DPW Nasdem Jakarta, Bahas Koalisi Pilgub Jakarta?
PDIP Tanggapi Soal Kemungkinan Merapat dengan KIM di Pilgub DKI
Tanggapi PKB, PSI: Duet Anies dan Kaesang Tidak Pernah Dibicarakan
Jelang Pilkada Serentak 2024, Polda Kalteng Lakukan Pemetaan Titik Rawan
Donald Trump Rayakan Keputusan Imunitas Presiden
Mahkamah Agung Beri Imunitas Sebagian kepada Donald Trump dalam Kasus Pemalsuan Pemilu
Garis Kemiskinan RI Naik Diduga Gara-gara Bansos
Pemilu 2024 Kemunduran Luar Biasa bagi Keterwakilan Perempuan
Partisipasi Warga Jakarta untuk Pemilu 2024 Capai 78%
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap