WNI di Kuala Lumpur Kesal Harus Coblos Ulang, Keluarkan Ongkos Rp400 Ribu
![WNI di Kuala Lumpur Kesal Harus Coblos Ulang, Keluarkan Ongkos Rp400 Ribu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/1937b996b98a5a8186b3d6de7ee41676.jpg)
WARGA negara Indonesia (WNI) di Kuala Lumpur, Malaysia yang sudah mencoblos pada Minggu (11/2), kesal begitu mengetahui harus melakukan pemungutan suara ulang (PSU) pada Minggu (10/3). Kejengkelan itu disampaikan Inas Saharlina, 29, WNI yang bekerja pada perusahaan agensi digital di Kuala Lumpur.
Inas mengaku, sampai saat ini ia belum mendapat kabar dari Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur ihwal rencana PSU tersebut. Padahal, PPLN Kuala Lumpur sudah mengantongi nomor ponsel dan alamat tempat tinggalnya di sana. Kabar pencoblosan ulang bagi pemilih di Kuala Lumpur baru diperolehnya dari pemberitaan media massa.
"Ini adalah sebuah berita yang mengejutkan sekali buat saya. Saya sendiri baru tahu (informasinya)," aku Inas kepada Media Indonesia, Selasa (5/3).
Baca juga : 7 PPLN Kuala Lumpur yang Jadi Tersangka Pelanggaran Pemilu Lakukan Lobi-lobi dengan Parpol
Baginya, ada harga yang harus dibayar untuk melakukan pencoblosan di Kuala Lumpur. Berkaca dari pemungutan suara sebelumnya, Inas mengaku harus mengeluarkan ongkos sebesar 60 ringgit atau setara dengan Rp200 ribu untuk pulang pergi dari tempat tinggalnya menuju lokasi pencoblosan di Gedung World Trade Centre (WTC) Kuala Lumpur.
"Artinya kalau saya harus nyoblos lagi, keluar 120 ringgit. Itu setara dengan Rp400 ribu. Buat saya itu bukan uang yang sedikit," jelasnya.
Sebagai pemilih dengan metode pemungutan suara langsung di tempat pemungutan suara (TPS), Inas juga mengaku kasihan dengan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang telah bekerja susah payah sebelumnya. Menurutnya, para petugas KPPS di Kuala Lumpur sudah bekerja dengan maksimal sejak pagi, termasuk memastikan tidak ada surat suara yang tercoblos.
Baca juga : Polri Tetapkan 7 Tersangka Dugaan Pelanggaran Pemilu di Kuala Lumpur
Sejauh ini, Inas belum dapat memastikan apakah dirinya bakal datang lagi ke lokasi pencoblosan untuk melakukan PSU. Apalagi, pemenang pemilihan pemilu presiden dan wakil presiden sudah hampir dapat dipastikan.
Awalnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya merencanakan PSU bagi pemilih di Kuala Lumpur yang mencoblos untuk metode pos dan kotak suara keliling (KSK). Namun, penyelenggara pemilu itu memutuskan bahwa PSU juga bakal dilakukan bagi pemilih yang memberikan suara lewat TPS di WTC.
Menurut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, keputusan untuk melakukan PSU pada tiga metode memilih di Kuala Lumpur didasarkan pada penelitian dari pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Namun, metode PSU yang nantinya akan digunakan hanyalah pemungutan suara di TPS dan KSK, tanpa pos.
Baca juga : WNI di Kuala Lumpur Nyoblos Besok, TPS Terpusat di World Trade Center
"Dalam pandangan teman-teman Bawaslu, tim yang hadir di sana, berdasarkan penetilitan, pengumpulan data, dan informasi, sampai pada kesimpulan bahwa PSU untuk metode TPS juga penting untuk diulang," terang Hasyim.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menjelaskan, PSU di Kuala Lumpur dilakukan karena pertimbangan proses verifikasi pencermatan daftar pemilih dan daftar hadir di sana yang tidak akurat. Menurutnya, PSU untuk seluruh metode di Kuala Lumpur diperlukan untuk memastikan pemilih yang sudah memberikan hak suaranya di TPS pada Minggu (11/2) tidak mencoblos lagi.
"Oleh sebab itu, agar tidak terjadi double atau ada pemilih yang bisa mencoblos dua kali, maka kami merekomendasikan untuk dilakukan pemungutan suara ulang juga di metode TPS," pungkasnya. (Z-3)
Terkini Lainnya
DKPP belum Jadwalkan Sidang Putusan Dugaan Asusila Ketua KPU RI
15 Pegiat Surati DKPP, Ingatkan Sanksi Maksimal ke Pelaku Kekerasan Seksual
LBH APIK: Ketua KPU Diduga Kuat Salah Gunakan Wewenang
DKPP Berikan Sinyal Putusan Dugaan Asusila Ketua KPU?
Ini Pembelaan Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari Soal Dugaan Asusila terhadap PPLN Den Haag
Ketua Bawaslu Ahmad Bagja Bantah tidak Miliki Keberanian
Universitas Terbuka Gandeng HELP University Malaysia sebagai Mitra
Muhibah Budaya Jalur Rempah akan Singgah di Melaka
Indeks Pariwisata Indonesia Meningkat, Jokowi: Tapi Kalah dengan Malaysia
KTT Malaysia-Tiongkok 2024 Diklaim Beri Manfaat bagi Bisnis Indonesia
Surya Paloh dan Prananda Salurkan Hewan Kurban untuk PMI di Malaysia
Tutorial Pakai Hijab Pashmina Malaysia yang Simple dan Stylish
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap