visitaaponce.com

Benjamin Netanyahu Tolak Permintaan Dunia dan Janji Serang Rafah

Benjamin Netanyahu Tolak Permintaan Dunia dan Janji Serang Rafah
Asap membumbung di Rafah usai dibombardir Israel(AFP)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak tekanan internasional dengan kembali menjanjikan serangan darat ke Rafah. Daerah itu merupakan tempat sebagian besar penduduk Gaza yang berjumlah 2,4 juta jiwa.

“Saya akan terus menolak tekanan dan kami akan memasuki Rafah dan membawa kemenangan penuh bagi rakyat Israel,” kata Netanyahu saat berkunjung ke pangkalan intelijen.

Sekitar 1,5 juta warga Palestina mencari perlindungan di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir di dan sekitar Rafah. Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pekan ini sejumlah besar dari mereka perlu dipindahkan ke pulau kemanusiaan yang akan kami ciptakan bersama komunitas internasional.

Baca juga : PM Israel Benjamin Netanyahu Pastikan Invasi Darat di Rafah

Serangan Hamas pada 7 Oktober mengakibatkan sekitar 1.160 kematian, sebagian besar warga sipil. Israel telah melakukan kampanye pemboman dan operasi darat tanpa henti di Gaza sebagai pembalasan, menewaskan sedikitnya 31.341 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Militan Hamas juga menyandera sekitar 250 warga Israel dan asing, puluhan di antaranya dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada November. Israel yakin sekitar 130 tawanan masih berada di Gaza dan 32 orang tewas.

Sebagai tanda meningkatnya kekesalan Amerika Serikat (AS), terhadap Netanyahu, pemimpin Senat AS Chuck Schumer menyerukan pemilu cepat di Israel. Dia menggambarkan tokoh garis keras veteran itu sebagai salah satu dari beberapa hambatan besar solusi dua negara dan perdamaian.

Baca juga : PBB Ingatkan Ledakan Kematian Anak Gaza karena Bencana Kelaparan

Washington dan negara-negara lain telah menyerukan reformasi Otoritas Palestina untuk mengambil alih seluruh wilayah Palestina setelah perang. Gedung Putih menyambut baik penunjukan Mohammed Mustafa, penasihat urusan ekonomi yang telah lama dipercaya oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, sebagai perdana menteri tiga minggu setelah pendahulunya mengundurkan diri.

Di Yerusalem, ribuan personel pasukan keamanan dikerahkan pada hari Jumat sebelum salat besar pertama sejak awal Ramadhan. Para mediator AS, Mesir dan Qatar gagal menengahi gencatan senjata baru pada bulan Ramadhan.

Netanyahu mengatakan bahwa sekarang ada tekanan Qatar terhadap Hamas yang berpegang teguh pada tuntutan yang tidak dapat diterima. “Sampai saat ini, belum ada tanggapan nyata dari Hamas,” katanya.

Perang telah mengakibatkan kekurangan pasokan medis di seluruh wilayah Gaza yang hancur, dan hanya sebagian kecil rumah sakit yang berfungsi sebagian. (AFP/Cah/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat