Kenapa PPP Gagal ke Senayan Begini Menurut Sang Ahli
![Kenapa PPP Gagal ke Senayan? Begini Menurut Sang Ahli](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/619cbfa21156636131618b851b8174f5.png)
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan hasil Pemilu 2024 para Rabu (20/3) malam. Hasilnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gagal lolos ke Senayan karena suara yang diraih kurang dari ambang batas parlemen sebesar 4%.
Ini merupakan kali pertama sejak 1971 PPP tidak memiliki wakil di DPR RI. Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menyayangkan hal tersebut, terlebih PPP merupakan partai politik yang lahir dari fusi partai-partai Islam di masa Orde Baru.
"Bisa jadi ini karena ditinggalkan oleh pemilih Islam yang beralih memilih partai lain," kata Lili kepada Media Indonesia, Kamis (21/3).
Baca juga : PPP: Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Bentuk Pendidikan Politik
Pada Pemilu 2024, partai Kak'bah itu hanya meraih 5.878.777 suara atau 3,87%. PPP menjadi satu dari 10 partai politik peserta Pemilu 2024 yang gagal lolos ke Senayan.
Lili berpendapat, salah satu alasan pemilih meninggalkan PPP karena faktor internal partai tersebut. Sebelum dipimpin Mardiono, PPP sempat diterpa dualisme kepemimpinan. Di samping itu, PPP juga tidak memiliki figur sentral yang menjadi ikon saat ini.
Lili turut menyoroti pilihan koalisi PPP yang dinilainya tidak sejalan dengan basis pemilih PPP. Dalam kontestasi Pilpres 2024, PPP berkoalisi dengan PDI Perjuangan, Partai Perindo, dan Partai Hanura untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Pasangan nomor urut 3 itu akhirnya kalah dan mendapatkan suara paling sendikit di antara dua kandidat lainnya.
Adapun alasan terakhir yang menyebabkan PPP ditinggalkan pemilih, sambung Lili, karena tidak konek dengan pemilih dari kalangan muda.
"Tampaknya PPP masih mengandalkan pemilih generasi tua, padahal mayoritas pemilih adalah generasi milenial da generasi Z," tandas Lili.(Z-10)
Terkini Lainnya
Masyarakat Menanti Putusan Progresif Sengketa Hasil Pilpres
Evaluasi Pemilu belum Sentuh Pokok Persoalan
Bukan soal Posisi, melainkan Obligasi Berdemokrasi (Catatan atas sikap Partai NasDem menerima hasil Pemilu 2024)
MK Sudah Terima 278 Permohonan Gugatan Sengketa Pemilu
KPU: Perkara Sengketa Hasil Pemilu 2024 Alami Penurunan
Dibatasi Tenggat Waktu di MK, Tim Hukum Anies-Muhaimin Prioritaskan Saksi dan Ahli
Pengamat Sebut Mardiono Pantas Mundur karena Gagal Bawa PPP ke Senayan
Elite PPP Didesak Mundur
3.000 Pelari akan Ramaikan Smartfren Run 2024
Indonesia vs Tanzania, Laga Uji Coba Berakhir Imbang 0-0
Dinanti Penggemar! Dua Lipa Akan Konser di Jakarta pada 9 November 2024
DPR Sebut Anggota KPU Doyan Dugem dan Foya-foya, Siapa Itu?
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap