visitaaponce.com

Program Susu dan Makan Siang Gratis Dianggap Mampu Meningkatkan Kesejahteraan

Program Susu dan Makan Siang Gratis Dianggap Mampu Meningkatkan Kesejahteraan
Program Susu dan Makan Siang Gratis(Ilustrasi)

INDUK Koperasi Pengusaha Wanita Indonesia (Inkowapi) memberikan dukungan penuh terhadap upaya percepatan pelaksanaan program makan siang dan susu gratis yang diinisiasi oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk periode 2024-2029. Menurut Ketua Umum Inkowapi Sharmila Yahya, program ini menjadi prioritas karena ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan siswa dari tingkat SD hingga SMU melalui asupan gizi yang memadai.

Sharmila, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Tetap Kewirausahaan Kadin Indonesia, menekankan pentingnya adanya blueprint atau rencana aksi yang terstruktur untuk mencapai tujuan tersebut.

Sebagai penerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan Bidang Perkoperasian dan UKM tahun 2013, Sharmila mengusulkan agar rencana aksi untuk program makan siang dan susu gratis ini haruslah berkelanjutan dan menyeluruh, dengan memperhatikan seluruh rantai pasokan dari pengembangan UMKM dan koperasi.

Baca juga : Dorong Lahirnya Pengusaha Baru UMKM, Inkowapi dan Sahara Berkolaborasi

"Dalam skema penyaluran, manfaatnya akan disalurkan langsung kepada siswa oleh koperasi dan UMKM di sekitar sekolah, sehingga koperasi sekolah juga memiliki peran aktif dalam pengelolaan program ini," jelasnya.

Lebih lanjut, rencana aksi yang diajukan juga menekankan pada penguatan basis suplai pangan yang memberdayakan para petani, peternak, nelayan, bahkan pihak sekolah di setiap tingkat wilayah administratif.

"Dengan memberdayakan sekolah dalam manajemen perlindungan sosial di tingkat pendidikan, pemerintah dapat memberikan manfaat yang besar bagi kemandirian pendidikan di sekolah," tambah Sharmila.

Baca juga : Ahli Gizi: Program Makan Gratis Tidak Akan Efektif Atasi Stunting Jika Mengabaikan Faktor Lain

Inkowapi berharap bahwa peran aktif koperasi dan UMKM dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan bahan dari hulu ke hilir untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan program makan siang dan susu gratis di seluruh daerah.

"Implikasinya sangat besar bagi kelangsungan UMKM dan koperasi di sekitar lingkungan sekolah," tegas Sharmila. 

Belum lama ini, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyoroti rencana program makan siang gratis yang diusungpresiden terpilih Prabowo Subianto. Menurut kabar beredar, program tersebut membutuhkan stok beras hingga sekitar 6,7 juta ton per tahun. 

Baca juga : Mahasiswa Polbangtan Berpartisipasi pada Gerakan Aksi Gizi di Jambi

Lantaran masih proses transisi, Bayu mengatakan, Bulog belum mendapat tugas apapun terkait program makan siang gratis Prabowo. 

"Tapi kan memang sewajarnya, ini kan masih masa transisi. Kita akan tunggu kebijakan dari pemerintah baru mengenai hal ini," kata Bayu dalam sesi temu media di Jakarta.

Terkait angka 6,7 juta ton kebutuhan stok beras, ia menyebut itu masih belum angka pasti. Namun jumlah tersebut terus dikumandangkan sejumlah pihak.

"Itu angkanya besar. Bulog belum mendapat tugas dan belum menerima secara resmi hal ini. Apakah memang akan Bulog atau tidak, kami tidak tahu. Kita tunggu nanti arahan pemerintahan yang baru," ungkapnya. Bayu pun masih menunggu kebijakan kongkret pemerintahan Prabowo-Gibran, termasuk rencana realisasi program makan siang gratis. Menurut prediksinya, penghitungan stok ketersediaan beras nasional bakal dilakukan pengalihan, dari yang sebelumnya banyak dihitung dari rumah tangga ke program tersebut. 

"Tapi sebenarnya berbedanya, kalau tadinya itu individu rumah tangga yang mengadakan, karena ini program pemerintah ini akan terjadi challenge tambahan untuk mengorganisirnya. Termasuk mengorganisir bahan baku pangannya," tuturnya. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat