visitaaponce.com

Presidential Club, Gerindra Sebut Sudah Jalin Komunikasi dengan PDIP

Presidential Club, Gerindra Sebut Sudah Jalin Komunikasi dengan PDIP
Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto(BAY ISMOYO / AFP)

PARTAI Gerindra menyebut pihaknya telah menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan (PDIP) terkait keseriusan Prabowo Subianto untuk menggarap presidential club atau pembentukan klub presiden. 

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, mengatakan pihaknya secara rutin berkomunikasi dan sharing terkait pembentukan klub presiden tersebut dengan juru bicara PDIP.

Maka, Habiburokhman yakin Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara langsung maupun tidak langsung telah mengetahui ide dari Prabowo tersebut.

Baca juga : PDIP: Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Sangat Mungkin Terjadi

“Saya pikir secara langsung atau tidak langsung sudah sampai ide ini kepada Ibu Mega kami kan berkomunikasi dengan jubir-jubir PDIP juga kita juga sharing mereka tidak menunjukkan keberatan terhadap ide inj malah banyak yang menyambut baik,” ungkap Habiburokhman, Senin (6/5).

Menurutnya, PDIP juga setuju dengan adanya presidential club untuk para pemimpin negara ini agar bisa saling membagikan capaian-capaian atau prestasi selama menjabat.

Habiburokhman menegaskan bahwa dibuatnya klub presiden bertujuan untuk bangsa negara bukan untuk pribadi atau kelompok tertentu. “

Baca juga : Konsolidasi Prabowo dan Megawati Lemahkan Kekuatan Penyeimbang di DPR

“Kami yakin hati kecil para pemimpin tersebut sama semua. Kalau sudah bicara kepentingan bangsa dan negara bicara situasi saat ini kan penuh tantangan, geopolitik internasional ada ketegangan benar gak? Saya pikir tokoh-tokoh bangsa akan mengedepankan egonya masing-masing dan bisa akhirnya saling bertemu,” tegasnya.

Habiburokhman menuturkan seluruh stakeholder harus optimis meski pembentukan klub presiden ini memiliki tantangan. Hal itu lantaran hubungan Mega dengan SBY dan Jokowi dinilai kurang akur.

“Saya pikir kita semua harus optimis jangan justru kita manas-manasin wah ini gak ketemu gak bakal ketemu,” tuturnya.

“Menurut saya ya sudah lah ya, yang kemarin kita biarkan, dinamika yang kemarin terjadi memang harus terjadi tapi saat ini dan ke depan kita kedepankan persatuan kita saling mengedepankan semangat untuk merangkul, kenapa? ini bukan untuk pribadi atas kelompok masing-masing kok ini untuk bangsa dan negara,” tandas Habib. (ykb/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat