visitaaponce.com

Tutup WWF Ke-10, Puan Ingatkan Harapan Generasi Muda Soal Akses Air Bersih

Tutup WWF Ke-10, Puan Ingatkan Harapan Generasi Muda Soal Akses Air Bersih
Ketua DPR RI Puan Maharani saat menutup Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF di Bali(Dok. DPR RI)

Ketua DPR RI Puan Maharani menutup sidang Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th World Water Forum (WWF) di mana DPR RI dan Inter-Parliamentary Union (IPU) menjadi tuan rumah. Dalam pidatonya, Puan menekankan pentingnya inovasi untuk ketahanan air demi kesejahteraan global.

“Setelah dua hari berdiskusi, kita sampai pada akhir Pertemuan Parlemen pada World Water Forum ke-10,” kata Puan saat pidato penutup di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Selasa (21/5).

Pertemuan ini adalah bagian dari Sidang Forum Air Dunia ke-10, di mana Pemerintah Indonesia bersama World Water Council (WWC) menjadi tuan rumah. Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF dihadiri oleh 231 partisipan dari 49 negara, termasuk beberapa ketua parlemen.

Baca juga : Hadiri WWF ke-10, Puan Tegaskan Komitmen Kuat Parlemen Terhadap Agenda Air

Pada sesi pembukaan, perwakilan generasi muda menegaskan bahwa mereka membutuhkan tindakan konkret, bukan sekadar janji, dalam penyediaan air bersih. Puan menyebut ini sebagai tantangan bagi Parlemen untuk memenuhi kebutuhan mereka dan rakyat di seluruh dunia.

“Bisakah kita menerjemahkan komitmen menjadi langkah konkret?” tanya Puan.

Setelah beberapa kali sidang, parlemen dunia menyusun sebuah Communique sebagai upaya bersama untuk mengatasi krisis air. Dalam Communique ini, parlemen meneguhkan komitmen untuk memperbaiki alokasi sumber daya dan anggaran yang proporsional untuk air bersih.

Baca juga : Puan Cek Kesiapan Lokasi Pertemuan Parlemen Dunia dalam Rangka Forum Air

Parlemen juga membahas poin-poin penting dan rekomendasi sesuai tema ‘Mobilizing Parliamentary Actions on Water for Shared Prosperity’, yaitu air untuk kesejahteraan semua manusia tanpa terkecuali. Parlemen sepakat menjadikan isu air sebagai agenda prioritas baik di tingkat nasional maupun global.

Puan menekankan bahwa air adalah sumber daya yang terbatas dan harus dihargai. Dia mengajak Parlemen untuk menjadi institusi terdepan dalam mengubah paradigma ini agar masyarakat lebih menghargai air.

“Kita harus mengerahkan seluruh sumber daya untuk memastikan kehidupan yang lebih sehat dan lestari. Kita tidak bisa bekerja secara business as usual, kita memerlukan terobosan untuk mencapai ketahanan air,” imbuh Puan.

Baca juga : Ketua DPR Puan Maharani akan Memimpin Pertemuan Parlemen di Forum Air Dunia ke-10

Kerja sama internasional dan diplomasi Parlemen diperlukan untuk menyelesaikan masalah kelangkaan air. Untuk memastikan akses air yang adil, parlemen dunia membahas berbagai hal penting.

“Mempromosikan pendekatan hak asasi manusia dalam tata kelola air, menggunakan kerangka SDGs untuk kebijakan air yang berkelanjutan, dan menjadikan air sebagai agenda prioritas parlemen dunia melalui IPU,” jelas mantan Menko PMK itu.

Parlemen dunia juga membahas pentingnya partisipasi inklusif dalam tata kelola air dan kebijakan air, serta mendukung pengembangan inovasi dan transfer teknologi air yang sejalan dengan kearifan lokal.

Baca juga : Indonesia Dorong Parlemen di Dunia Kawal Pendanaan Iklim

Puan menyoroti bahwa teknologi sudah tersedia untuk membantu pengadaan air bersih, tetapi tidak di negara berkembang yang membutuhkannya. Oleh karena itu, dia mendorong agar parlemen dunia memfasilitasi penyebaran teknologi pengadaan air.

Pertemuan ini juga membahas krisis air bersih dalam konteks perubahan iklim dan mendorong pembiayaan multipihak yang inovatif untuk konservasi sumber daya air.

Puan menegaskan perlunya membentuk komunitas parlemen global untuk isu air, yang memungkinkan pertukaran gagasan dan kolaborasi antar anggota parlemen. Dia menekankan bahwa suara parlemen adalah suara rakyat yang harus menggaungkan isu air di tingkat global.

Cucu Bung Karno ini mengingatkan bahwa tanpa air tidak akan ada kehidupan dan kesejahteraan. Dia menegaskan pentingnya air sebagai sumber energi, produksi pertanian, dan kemajuan ekonomi.

“Memperbaiki akses terhadap air bersih adalah cara terbaik untuk mengurangi ketimpangan, mengatasi stunting, dan masalah kesehatan,” ucap Puan.

Puan menyampaikan penghargaan kepada seluruh delegasi Parlemen, organisasi internasional, dan semua pihak yang terlibat dalam Pertemuan Parlemen pada World Water Forum ke-10, serta memberikan apresiasi tinggi kepada IPU atas dukungannya.

“Saya ingin kita membawa hasil pertemuan ini ke ruang sidang Parlemen di negara kita masing-masing. Kita harus merefleksikan diskusi ini untuk pembahasan lebih mendalam di negara masing-masing,” imbau Puan.

Puan juga mengajak parlemen global untuk menerjemahkan komitmen menjadi tindakan konkret di negara masing-masing.

“Hanya dengan ini, kita akan menjawab tantangan generasi muda bahwa Parlemen bertindak responsif dalam mengatasi kelangkaan air. Kini saatnya kita bekerja di parlemen negara masing-masing, guna memastikan ketersediaan air bagi rakyat yang kita layani,” paparnya.

Puan kemudian secara resmi menutup Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th World Water Forum dengan pengetukan palu tiga kali.

“Saya nyatakan pertemuan ini resmi ditutup. Selamat jalan kepada seluruh delegasi,” tutup Puan. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat