Ini Ketentuan Beribadah di Masjid Istiqlal Selama Ramadan
![Ini Ketentuan Beribadah di Masjid Istiqlal Selama Ramadan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/04/d80328d8b93a5c59b9659b84a3a37d8d.jpg)
DI masa Ramadan tahun ini, Masjid Istiqlal masih menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Tahun lalu, masjid terbesar se-Asia Tenggara itu tutup total karena sedang direnovasi.
Tahun ini, sebagian renovasi telah selesai sehingga, area masjid sudah bisa digunakan untuk masyarakat umum yang hendak beribadah. Namun, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menegaskan, pihaknya melakukan sejumlah pembatasan guna mencegah penularan covid-19.
Contohnya adalah pembatasan jumlah jemaah yang bisa berada di masjid hanya 2 ribu orang. Jumlah ini hanya 1% dari kapasitas maksimal masjid sebesar 200 ribu orang. Pembatasan ini disebabkan pintu yang dapat dilalui pengunjung hanya 1 yakni pintu utara. Sementara pintu-pintu lainnya masih ditutup berkenaan dengan kegiatan renovasi yang masih berlangsung.
"Karena pengunjung itu nantinya hanya akan melalui satu pintu dan satu tangga itu. Di saat keluar masuk itu akan terjadi lalu lalang yang kita khawatirkan terjadi penularan," kata Nasaruddin dalam Dialog Produktif Kabar Jumat dengan tema 'Protokol Kesehatan Di Bulan Ramadhan', Jumat (16/4).
Baca juga : Hikmah Puasa dan Qiyamul Lail di Bulan Ramadan
Dalam dialog yang dilakukan secara virtual itu, Nasaruddin juga menjelaskan pihaknya terpaksa meniadakan kegiatan iktikaf atau bermalam di masjid untuk beribadah selama Ramadan. Menurutnya, kegiatan tersebut sulit untuk diawasi karena keterbatasan petugas. Terlebih peminat ibadah iktikaf di Masjid Istiqlal tidak hanya datang dari Jabodetabek tetapi dari hampir seluruh wilayah di Indonesia.
"Selain itu, buka puasa dan sahur juga ditiadakan," ungkapnya.
Pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar memaklumi kondisi ini. Nasaruddin pun mengimbau kepada masyarakat agar dalam situasi pandemi ini, masyarakat memilih menghindari mobilitas dan kerumunan.
"Memang beribadah di masjid adalah suatu kemuliaan. Tetapi bila beribadah itu justru menimbulkan suatu kemaslahatan, kita tahu bila ke masjid akan menimbulkan potensi kerumunan dan penularan lebih baik tidak dilakukan. Karena bila kita tertular, mungkin kita sehat karena kasih muda. Tapi berbahaya jika menularkan ke orangtua kita," paparnya. (OL-7)
Terkini Lainnya
Polisi Kantongi Identitas Pelaku Juru Parkir Liar di Kawasan Istiqlal
Juru Parkir Liar di Kawasan Monas Kenakan Tarif Rp300 Ribu untuk Bus Pariwisata
25 Ribu Warga Jabodetabek Terima Daging Kurban dari Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal Potong 72 Hewan Kurban
Sapi Jokowi, Prabowo, dan Gibran Disembelih di Masjid Istiqlal
Idul Adha Momentum Kepedulian Sosial
Peran Masjid dalam Membangun Ekonomi Syariah dan Pendidikan
13 Tahun Mengabdi Jadi Marbot, Luqman tidak Menyangka Dapat Hadiah Kurban
Panitia Kurban: Pengertian, Rukun, dan Tugasnya
Masjid Nursiah Daud Paloh Matangkan Persiapan Idul Adha 1445 H
ADCP Resmikan Mesjid AlWasilah
Masjidil Haram Padat, Jemaah Diimbau Salat di Hotel dan Masjid Sekitar Hotel
Pluralisme Adalah Sunnatullah
Puasa dari Pencitraan Diri
Merawat Toleransi
Makna Kemenangan Idul Fitri
Kekuatan Doa
Kekuatan Berjemaah
Kisah Nabi Musa Melawan Firaun
Arti Jihad Sesungguhnya
Larangan Mengharamkan yang Halal
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap