6 Fakta Timun Suri, Pelengkap Sajian di Bulan Ramadan
![6 Fakta Timun Suri, Pelengkap Sajian di Bulan Ramadan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/04/edda8a4ab79f044b64d53c7cede654f2.jpg)
BULAN Ramadan identik dengan menu-menu khas untuk berbuka puasa. Satu diantaranya adalah es timun suri. Buah ini memenuhi hampir berbagai sudut pasar buah ketika bulan Ramadan tiba.
Dilansir dari laman IPB University, dosen Agronomi dan Hortikulura Fakultas Pertanian Deden Derajat Matra mengungkapkan sejumlah fakta menarik mengenai tanaman yang satu ini.
1. Bukan timun
Timun suri sebenarnya bukan timun. Berdasarkan klasifikasi ilmiah, timun suri sebenarnya bukan termasuk timun karena morfologi, kariotipe kromosom dan struktur buah timun suri lebih dekat dengan melon.
2. Mengandung fruktosa
Mengonsumsi timun suri setiap hari, menurut Deden tidak berbahaya. Dalam penjelasannya disampaikan bahwa timun suri memiliki kandungan gula yang didominasi dari jenis fruktosa.
"Fruktosa ini merupakan jenis gula yang aman sehingga bagus untuk kesehatan terutama untuk penderita diabetes dengan konsumsi normal," ujarnya.
3. Kadar betakaroten
Selain manfaatnya, Dr Deden juga ajarkan cara aman mengkonsumsi timun suri. Menurutnya, semakin orange (warna timun suri) maka menunjukan kandungan betakaroten (sebagai provitamin A) lebih banyak.
4. Penyebab pecah buah
Di pasaran, kata Deden, kondisi timun suri yang merekah atau retak, biasanya juga dikatakan 'meletek' dianggap sebagai pertanda matang dan lebih nikmat dibandingkan yang tidak meletek. Deden pun meluruskan hal itu.
"Timun suri yang meletek (cracking) itu sebenarnya dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, kekurangan hara kalsium sehingga bagian terluarnya rapuh dan tidak kuat. Faktor kedua, dapat disebabkan oleh kadar air tanah yang tinggi sehingga pecah buah," urainya.
Menurutnya, konsumsi timun suri dalam keadaan meletek justru perlu berhati-hati karena kondisi fisik buah berpeluang besar terinfeksi bakteri yang berbahaya untuk sistem pencernaan.
5. Keunggulan budidaya
Timun suri memiliki keunggulan karena budidayanya mudah dan tidak membutuhkan waktu lama yakni sekitar 40-60 HST (Hari Setelah Tanam).
6. Masa segar
Dari panen hingga dikonsumsi, timun suri tidak dapat lama disimpan pada suhu biasa. Hal tersebut disebabkan proses respirasi berkurangnya air yang semakin cepat. "Waktu segar penyimpanan adalah satu minggu, dapat lebih lama jika disimpan pada suhu rendah di dalam kulkas," tambahnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Hari-Hari Tasyrik: Pengertian, Larangan, dan Amalannya
Zikir, Selawat, Doa, Amalan dalam 10 Hari Pertama Zulhijah
Ganjaran Besar Puasa Sembilan Hari Awal Zulhijah
Sejarah Peristiwa dan Keutamaan 10 Hari Pertama pada Zulhijah
Niat Puasa Sunah Zulhijah Menjelang Iduladha
Bacaan dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Puasa Ramadhan
Kecap Sedaap Salurkan 750 Sajian Buka Puasa ke Masjid di Jaksel dan Bandung
Pertamina Buka Suara Terkait Aksi Karyawannya Diduga Meludah karena Ditegur Parkir Sembarangan
Gelar Konvoi Berkedok Berbagi Takjil di Pesanggrahan, 12 Pelajar Ditangkap Polisi
Takjil Berformalin Marak Beredar di Sejumlah Pasar
Selama Ramadan, Aice Bagikan Es Krim ke 5 Ribu Masjid
Bukan Singkatan! Ini Arti Takjil Makanan yang Ada saat Puasa Ramadan
Pluralisme Adalah Sunnatullah
Puasa dari Pencitraan Diri
Merawat Toleransi
Makna Kemenangan Idul Fitri
Kekuatan Doa
Kekuatan Berjemaah
Kisah Nabi Musa Melawan Firaun
Arti Jihad Sesungguhnya
Larangan Mengharamkan yang Halal
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap