visitaaponce.com

Bertukar Rasa Kuliner Qatar dan Indonesia di Qatari Night Festival

Bertukar ‘Rasa’ Kuliner Qatar dan Indonesia di Qatari Night Festival
Juru masak asal Qatar Noof Al Marri membuat Teh Karak.(Antara)

MUSEUM Qatar melakukan kolaborasi unik antara chef Qatar dan Indonesia selama Qatari Nights Festival 7-14 April 2023 di The Dharmawangsa, Jakarta, pada Year of Culture tahun ini.

Pengalaman kuliner unik ini akan memanjakan para tamu dengan hidangan pembuka asli Indonesia dan masakan tradisional Qatar yang dihadirkan oleh studio memasak Ramu Rasa dan Chef Noof Al Marri dari Qatar.

Para tamu The Dharmawangsa bisa memanjakan lidah mereka dalam cita rasa Qatar yang kaya yang disiapkan oleh salah satu bintang kuliner paling terkenal di negara itu, Chef Noof Al Marri dari Desert Rose Café, Museum Nasional Qatar di Doha, dan menemukan tradisi unik Garangao yang dirayakan oleh anak-anak.

Baca juga : Ramadan Bergembira, Anak Indonesia di Qatar

Selama kegiatan ini, The Dharmawangsa menyiapkan tiga titik khusus sebagai bagian dari sajian buffet Ramadan yaitu Qatari Food Corner, Garangao Corner, dan Apem Corner.

Qatari Food Corner yang disiapkan oleh Chef Noof menyediakan hidangan kaya rasa khas Qatar seperti Nakheh, Madrouba, dan Sago. Sejak waktu berbuka hingga sekitar pukul 8 malam, para tamu dapat menikmati demo masak live dan merasakan atmosfer ala Qatar saat menyaksikan Chef Noof meracik makanan dari awal.

Baca juga : Indonesia Jadi Tamu Kehormatan di Qatar International Food Festival

Meski masakan Indonesia dikenal kaya akan rempah, tetapi masakan khas Qatar menyajikan sensasi tersendiri. Ini karena Qatar memiliki bahan pangan serta rempah-rempah yang berbeda dengan Indonesia, misalnya saffron, loomi atau jeruk nipis kering, camus, cengkih, kapulaga serta jinten.

“Rata-rata masakan khas Qatar mirip dengan makanan khas Indonesia. Misalnya saja Kebab Nakheh. Mirip seperti bala-bala atau bakwan ala Indonesia. Bedanya dari segi rasa dan bahan masakan yang digunakan. Rempah yang digunakan juga cenderung lebih kuat,” kata Chef Noof kepada Media Indonesia, Minggu (9/4).

“Saya juga sangat menyukai menu-menu makanan dari Indonesia. Saat tiba di Indonesia, saya menjelajahi beberapa tempat kuliner khas. Salah satunya ke pasar Mayestik. Di sana ada satu tempat kuliner khas. Saya mencoba Rawon dan Gado-Gado. Itu benar-benar enak,” tambah dia.

Di sana juga terdapat Garangao Corner yang ditampilkan melalui dekorasi rumah tradisional Qatar dan menawarkan permen gratis untuk para tamu layaknya tradisi Garangao di Qatar.

Di Garangao Corner ini ada satu penjaga berpakaian khas Qatar serta totem tentang Garangao sehingga para tamu bisa mengetahui lebih jauh mengenai Garangao sebagai tradisi Ramadan di Qatar dan wilayah Teluk. Garangao dirayakan pada tanggal 14 Ramadan dimana anak-anak kecil mengenakan pakaian tradisional dan berjalan-jalan di lingkungan sekitar mengumpulkan permen dan kacang-kacangan sambil menyanyikan lagu Garangao.

Sementara itu, ada juga Apem Corner, kudapan khas Indonesia yang terbuat dari kelapa. Para tamu juga dapat menikmati secara langsung demo masak pembuatan Apem, kue tradisional dari Jawa yang merupakan bagian dari tradisi Ramadan dan Syawalan.

“Pada tradisi Kirab Apem, Apem dibagikan kepada orang-orang yang menghadiri kirab untuk menekankan pentingnya berbagi. Apem Corner didekorasi dengan ‘Gunungan Apem’, sebagai simbol rasa syukur dan saling memaafkan,” kata Ketua Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI) Santi Serad.

Qatari Nights Festival menandai awal kolaborasi budaya selama setahun penuh antara Qatar dan Indonesia sebagai bagian dari Qatar–Indonesia 2023 Year of Culture.

Year of Culture merupakan program di bawah kepemimpinan HE Seikha Al Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani melalui Museum Qatar yang memungkinkan pertukaran budaya dengan berbagai negara untuk memperdalam pemahaman antar negara dan masyarakat setempat.

Berbagai rangkaian kegiatan, workshop, pertunjukan dan pameran budaya menjadi elaborasi dari 12 pilar Years of Culture yang mencakup olahraga, seni, pendidikan, inovasi. Selain itu, ada banyak lagi kegiatan yang direncanakan untuk tahun ini di kedua negara seperti program residensi fesyen dan desain, photography journey, culinary journey, proyek pengembangan sosial, pameran seni, serta festival sastra dan film. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat