Setelah Sahur Sebaiknya tidak Langsung Tidur Agar Gula Darah tidak Naik
![Setelah Sahur Sebaiknya tidak Langsung Tidur Agar Gula Darah tidak Naik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/9a706650b4f237a7b97fcf7a840df602.jpg)
DOKTER spesialis penyakit dalam lulusan Universitas Indonesia Rudy Kurniawan mengatakan tidur sesaat setelah sahur dapat berpengaruh pada potensi peningkatan gula darah di tubuh.
"Durasi dan waktu tidur berpengaruh. Jadi, paling ideal sebenarnya setelah makan jangan langsung tidur, minimal dua sampai empat jam setelah makan," katanya dalam diskusi tentang diabetes di Jakarta, Sabtu (23/3).
Rudy mengatakan ketika langsung tidur sesaat setelah sahur dapat mempengaruhi gula darah hingga sistem pencernaan yang menjadi tidak optimal.
Baca juga : Pasien Diabetes yang Lewatkan Sahur dan Telat Berbuka Berisiko Hipoglikemia
Hal ini dapat menimbulkan permasalahan pencernaan seperti GERD dan masalah lambung lainnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar berusaha setelah makan tidak langsung berbaring tapi melakukan aktivitas ringan atau duduk posisi tegak.
"Selain masalah gula, nanti muncul penyakit yang lain. Jadi, mungkin setelah makan atau setelah sahur bisa aktivitas dulu yang ringan habis itu lanjutkan tidur," kata Rudy.
Baca juga : Ini Tips Menghindari Asupan Kalori Berlebih Saat Bulan Puasa
Ia mengatakan santapan berbuka puasa untuk penderita diabetes juga harus dikontrol agar gula darah tidak melonjak.
Makan dengan porsi seimbang antara karbohidrat, protein dan serat sesuai anjuran pemerintah dan WHO, kurangi gula, garam dan lemak dan berbuka puasa dengan kurma sebanyak 3 atau 5 butir saja.
Kurma merupakan makanan yang memiliki indeks glikemik yang sedang hingga rendah, sehingga tidak membuat gula darah naik signifikan yang bisa menimbulkan gejala.
Baca juga : 10 Sunah dalam Puasa Menurut Syaikh Nawawi Al-Bantani
"Gula darah lebih itu bisa pusing, kadang merasa kayak orang haus, sering buang air kecil. Itu tanda berlebihan gula darah, sebaliknya kalau terlalu rendah seperti debar-debar, keringat dingin, itu juga bisa muncul," ucap Rudy.
Pendiri Komunitas Sobat Diabet itu mengatakan penderita diabetes diperbolehkan berpuasa jika kadar gula darahnya dalam rentang yang terkontrol.
Menurut literatur perhimpunan diabetes, kadar HbA1C penyandang diabetes harus terkontrol di bawah angka 5,7%.
Baca juga : Tips Memilih Makanan Sahur Agar Tetap Berenergi Saat Puasa
Jika angka ini melebihi kadar yang ditentukan maka ada risiko yang cukup besar terjadi gangguan ketika diabetesi berpuasa.
Sebaiknya, penyandang diabetes melakukan kontrol satu bulan sebelum puasa untuk mengetahui sejauh mana kondisi pasien dengan gula darah tinggi dan aturan pemakaian obat yang mungkin berubah selama puasa.
"Satu bulan sebelumnya penyandang diabetes datang ke dokter untuk cek gula darah, untuk dilihat secara risiko aman atau tidak, kemudian pengaturan obat-obatan juga penting," pungkas Rudy. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Sahur on The Road Ala Biker di Damaskus
Jelang Sahur, Ular Piton Mangsa Ayam di Perumahan Guru
Jelang Sahur, Warga Lebak Kaget Ada Ular Sanca di Kamar Mandi
Wantim MUI Himbau Umat Tidak Gaduh Dalam Membangunkan Sahur Puasa
Bear Brand Bagi Susu Gratis di 700 Masjid di Nusantara selama Ramadan
Hari-Hari Tasyrik: Pengertian, Larangan, dan Amalannya
Zikir, Selawat, Doa, Amalan dalam 10 Hari Pertama Zulhijah
Ganjaran Besar Puasa Sembilan Hari Awal Zulhijah
Sejarah Peristiwa dan Keutamaan 10 Hari Pertama pada Zulhijah
Niat Puasa Sunah Zulhijah Menjelang Iduladha
Bacaan dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Puasa Ramadhan
Pluralisme Adalah Sunnatullah
Puasa dari Pencitraan Diri
Merawat Toleransi
Makna Kemenangan Idul Fitri
Kekuatan Doa
Kekuatan Berjemaah
Kisah Nabi Musa Melawan Firaun
Arti Jihad Sesungguhnya
Larangan Mengharamkan yang Halal
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap