visitaaponce.com

Loew Akui Buat Kesalahan Strategi bagi Skuat Jerman di Piala Dunia

Loew Akui Buat Kesalahan Strategi bagi Skuat Jerman di Piala Dunia
Loew Akui Buat Kesalahan Strategi bagi Skuat Jerman di Piala Dunia( Christof STACHE / AFP)

PELATIH Tim Nasional Jerman Joachim Loew mengakui membuat beberapa kesalahan yang berkontribusi pada kegagalan mereka di Piala Dunia 2018, tetapi memilih untuk hanya melakukan sedikit perubahan di skuat untuk pertandingan-pertandingan internasional bulan depan, mengatakan keseimbangan dan kemudaan merupakan hal yang penting.

Loew mengatakan, pada Rabu (29/8), bahwa Jerman, yang tersingkir paling awal dari Piala Dunia dalam 80 tahun terakhir setelah terdepak di fase grup, semestinya tidak memainkan pertandingan dengan gaya penguasaan bola pada turnamen gugur itu ketika tim-tim dengan serangan balik mampu meraih kesuksesan.

Ia juga mengatakan dirinya gagal menerapkan rasa terdesak dan hasrat tinggi di antara para pemainnya, yang kalah dua kali dari tiga pertandingan fase grup.

Di antara para pemain yang dipanggil untuk pertandingan The Nations League melawan Prancis pada 6 September dan pertandingan persahabatan melawan Peru tiga hari kemudian, adalah Leroy Sane, Nils Petersen, dan Jonathan Tah, serta pendatang baru Kai Havertz, yang masih berusia 19 tahun, dan Thilo Kehrer, 21, serta pemain 25 tahun Nico Schulz.

Ia juga memasukkan Ilkay Gundogan, yang banyak mendapat kritik karena berfoto bersama Presiden Turki Tayyip Erdogan sebelum Piala Dunia, pada kisruh yang juga menyeret rekannya di timnas Mesut Oezil. Hal itu menimbulkan kemarahan besar dan memicu Oezil untuk pensiun dari timnas setelah Piala Dunia.

Loew mengatakan Gundogan menderita karena masalah yang membayang-bayangi penampilan mereka di Piala Dunia. Ia juga mengatakan bahwa pengalaman diperlukan di skuatnya.

"Pengalaman merupakan dasar yang sangat penting bahkan untuk awal yang baru," kata Loew. "Dan kemudaan, pemain-pemain dinamis yang lapar dapat membantu kami pada tugas-tugas penting di depan kami."

Pemain sayap Sane, yang terpilih sebagai Pemain Muda Terbaik di Liga Inggris musim lalu setelah membantu City memenangi gelar, Petersen, dan Tah dicoret dari skuat final yang pergi ke Piala Dunia Rusia pada Juni.

Loew mencoret gelandang Sami Khedira, pemenang Piala Dunia 2014, dan Sebastian Rudy untuk pertandingan-pertandingan bulan depan, tetapi tetap mempercayakan sejumlah pemain yang tampil kurang bagus di Rusia, di mana 17 dari 23 pemain masuk bagian di skuatnya.

"Penguasaan bola di liga merupakan hal penting namun di ajang-ajang gugur diperlukan adaptasi. Itu merupakan kesalahan terbesar saya," kata Loew kepada para pewarta. "Itulah yang saya yakini dengan permainan penguasaan bola dominan ini, bahwa kami akan melaju dari fase grup."

"Itulah sikap yang hampir arogan dari saya. Saya ingin menyempurnakannya, bahkan lebih menerapkan dominasi ini. Namun setiap pertandingan adalah pertandingan (bersistem) gugur. Saya semestinya menyadari bahwa apa yang kami perlukan adalah lebih sedikit mengambil risiko. Justru saya meminta lebih banyak risiko."

Loew, yang pada Rabu menggeser salah satu asistennya, Thomas Schneider, ke departemen pemantauan bakat DFB (Federasi Sepak Bola Jerman), juga berkata bahwa ia gagal untuk membuat para pemainnya gembira menjelang turnamen.

"Setelah kemenangan pada 2014 dan berada di puncak, kali ini kami gagal... untuk menyalakan api-api besar sehingga semua orang merasakan antusiasme ini," kata Loew.

"Kami sekarang harus menemukan kombinasi yang tepat, stabilitas lebih, dan merestorasi keseimbangan antara serangan dan pertahanan." (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat