visitaaponce.com

Aksi Kekerasan Suporter Sepak Bola Buah Ketidaktegasan

Aksi Kekerasan Suporter Sepak Bola Buah Ketidaktegasan
Aksi pelemparan yang dilakukan suporter Persita Tangerang terhadap bus tim Persis Solo.(Foto/Tangkapan video Youtube)

AKSI suporter 'nakal' kembali terulang. Suporter yang kembali melakukan kekerasan seperti yang terjadi kepada bus pemain dan ofisial Persis Solo dinilai lantaran ketidaktegasan.

Hal itu juga dinilai buntut dari pengusutan kasus Kanjuruhan yang menorehkan catatan kelam.

"(Kesannya) yang penting Liga 1 jalan tapi enggak peduli yang lain," kata Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, ketika dihubungi, Minggu (29/1).

Menurut mantan anggota TGIPF itu, kasus Kanjuruhan meninggalkan preseden buruk karena pengusutannya tak menyeluruh.

Sejauh ini, pengusutan belum menyentuh kalangan suporter yang juga diduga turut andil dalam rangkaian peristiwa Kanjuruhan.

Padahal, hasil laporan TGIPF juga merekomendasikan kepada penegak hukum untuk menindaklanjuti penyelidikan terhadap suporter yang melakukan provokasi seperti yang awal mula memasuki lapangan sehingga diikuti oleh suporter yang lain.

Baca juga: Wishnutama akan Rancang Acara Pembukaan Piala Dunia U-20

Kemudian juga aksi suporter yang melakukan pelemparan flare, melakukan perusakan mobil di dalam stadion, dan melakukan pembakaran mobil di luar stadion.

Menurut Akmal, jika itu tidak ditindaklanjuti bakal memberi kesan aksi-aksi serupa seolah bebas dari tanggung jawab hukum.

Bus Persis Solo dilempari batu usai laga tandang di markas Persita Tangerang, Sabtu (28/1). Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka hingga Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep pun meminta adanya tindakan tegas.

Gibran melalui cuitan media sosialnya menyampaikan kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo kejadian tersebut berpotensi terulang jika tidak ada tindakan tegas seperti di Kanjuruhan.

Putra Presiden Joko Widodo itu sampai-sampai menyebut bakal calon Ketua Umum PSSI untuk serius memerhatikannya.

"Mohon ijin pak kapolri @ListyoSigitP. Mohon maaf jika saya lancang dan tidak sopan. Kejadian pelemparan terhadap bus pemain @persisofficial akan terus terjadi. Ini merupakan rangkaian dari tidak adanya tidakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan," kata Gibran.

"Kalau di Malang tidak dihukum, maka yang lain tidak akan takut berbuat serupa dan ini akan terus terjadi selama tidak ada ketegasan terhadap suporter. Saya berharap banyak kepada pak @erickthohir. Ini PR besar untuk jenengan," imbuh Gibran. (Dhk/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat