visitaaponce.com

IGK Manila Akui Erick Thohir bukan Orang Baru di Sepak Bola Indonesia

IGK Manila Akui Erick Thohir bukan Orang Baru di Sepak Bola Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berfoto bersama pendukungnya usai menyerahkan berkas pendaftaran calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.(ANTARA/Aprillio Akbar)

MANTAN manajer Persija Jakarta IGK Manila memastikan Erick Thohir bukan orang baru dalam sepak bola Indonesia. Ia mengakui sudah mengenal Erick Thohir sejak lama saat dirinya menjadi manajer Persija Jakarta pada 1997 hingga membawa Persija juara pada 2001. 

Pada periode itu, kata Manila, peran Erick Thohir sangat besar atas prestasi yang diraih Persija Jakarta. 

Menurutnya, Erick Thohir merupakan sosok yang lengkap sebagai calon ketua umum PSSI. Sebab, selain memiliki pengalaman yang panjang di sepak bola Indonesia, Erick juga satu-satunya anak bangsa yang punya pengalaman mengurus sepak bola top Eropa, Inter Milan. 

Baca juga : Erick Thohir Punya Rekam Jejak yang Dibutuhkan PSSI

“Pak Erick Thohir saya kenal betul, semua calon-calon itu saya kenal juga semua tapi kalau sekarang gini saja, sepak bola kita kan jangan tradisional lagi sepak bola Indonesia harus mendunia," kata IGK Manila kepada wartawan, Kamis (9/2).

“Kan sepak bola sekarang ini sudah bisnis besar, tapi bagaimana dia memimpin track recordnya, bagaimana pengalaman dia di sepak bola luar negeri seperti Inter Milan, dalam negeri banyak seperti Persija juga beliau ikut membantu menangani Persija kan," imbuhnya

Dikatakan Manila, saat ini, jadi momentum yang tepat bagi sepak bola Indonesia untuk berbenah. Maka, ia pribadi tidak sepakat jika momentum KLB PSSI nanti yang dibahas hanya persoalan uang, bukan gagasan untuk kemajuan sepak bola nasional. 

Baca juga : Erick Thohir Diharapkan Segera Selesaikan Sengkarut Kompetisi

"Artinya apa, cari pemimpin yang bukan hanya hobi mengurus sepak bola, tetapi berprestasi, sekarang yang menentukan siapa jadi ketua, wakil ketua eksekutif komite itu kan yang punya hak suara. Jadi kalau menurut saya yang penting itu yang punya hak suara, kalau olahraga kayak politik, money politik nggak gerak kita,” ucapnya.

Dikatakan manajer yang sukses mengantar timnas Indonesia meraih medali emas sepak bola di SEA Games 1991 ini, para calon harus menjual ide, visi misi kepada voter dan tidak menggunakan politik uang karena cara seperti itu yang merusak sepak bola Indonesia.

“Seharusnya kita jual ide, visi misi saja jangan pakai uanglah, kalau pakai uang kan rusak, artinya begini Indonesia akan dipandang bagus kalau kita berprestasi, kalau berprestasi itu pemimpin yang punya dua hal, pertama nasionalisme tinggi, kedua punya jiwa bisnis gitu lah ya,” ujarnya.

Baca juga : Dikalahkan Erick di Pemilihan Ketum PSSI, LaNyalla: Saya Siap Kolaborasi

Manila menyatakan, sepak bola saat ini sudah menjadi industri bisnis hingga pemimpin PSSI ke depan tidak hanya karena hobi atau suka dengan sepak bola, tetapi memahami sepak bola dan bisnis. 

Lanjut Manila, pengalaman Erick Thohir dalam mengelola organisasi olahraga sudah terbukti berhasil, tidak hanya di sepak bola, namun dia (Erick Thohir) juga menjadi sosok utama di balik kemajuan Basket Indonesia. 

Yang lebih menarik lagi, kata Manila, Erick Thohir mampu mengelola manajemen Inter Milan untuk bersaing dengan klub rivalnya AC Milan yang harus bergantian menggunakan stadion yang sama.

Baca juga : Tidak Duduk di Deretan VVIP, Erick Duduk Bersama Kandidat Exco PSSI

“Erick Thohir itu orang olahraga, dia pernah jadi ketua KOI, mengurus basket, memajukan basket kita dari bawah sampai terkenal kan, beliau di luar negeri bagaimana menangani Inter Milan. Saya diundang ke Italia, ke Milan bagaimana melihat dia menangani Inter Milan yang satu stadion sama AC Milan, bergantian begitu, tapi kan maju,” jelasnya.

“Jadi memang orang yang jadi pemimpin itu bukan hanya punya kemampuan mau jadi ketum, tapi bagaimana proses rencana kerja dia, bagaimana membuat struktur yang bagus, bagaimana membuat pelatihan agar kompetisi berjalan bagus,” tambahnya.

Manila juga menepis anggapan pencalonan Erick Thohir ini disebut-sebut sebagai intervensi pemerintah kepada PSSI. Padahal langkah Erick Thohir mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI untuk membenahinya, karena untuk prestasi setingkat ASEAN saja tidak mampu bagaimana mau bersaing di tingkat dunia. 

Baca juga : Erick Thohir Dinilai Mampu Menata Sepak Bola yang Profesional

“Sekarang pemerintah dibilang intervensi, bukan intervensi, pemerintah turun itu karena prestasi kita nggak ada, di multi event kita nggak laku, misalnya SEA games, Asian Games apalagi Olimpiade kita nggak ada namanya apa lagi dunia," ungkapnya

Manila pun menilai dari persoalan yang cukup kompleks dalam sepak bola Indonesia, maka perlu didorong lahirnya pemimpin yang punya pengalaman kerja yang bagus, agar bisa memperoleh prestasi yang bagus pula. 

"Kan olahraga sepak bola itu induknya kan FIFA, itu kalau dia single event kan AFC di Asia, tapi kalau dia multi event dia dibawa IOC, (Asian olympic committee) jadi kita harus prestasinya di sana, dan pemimpin harus punya pengalaman kerja,” paparnya. 

Baca juga : Erick Thohir Disebut Calon Ketum PSSI Favorit Pilihan Publik

Dalam konteks itu, Manila mendorong agar ketua umum PSSI terpilih nanti harus merombak total PSSI dan memberikan kesempatan kepada anak-anak muda yang paham sepak bola, dan singkirkan orang-orang lama yang tidak mampu menghadirkan prestasi kepada Indonesia. 

"Nah sekarang masalahnya itu siapapun jadi ketua umum, kita tidak berprestasi. Kenapa tidak berprestasi, karena mengurusnya nggak bener, kompetisi nggak jalan ada yang main duit, ada ketua umumnya ditangkap KPK, ini kan bagaimana mengurus bola jadi maling,” bebernya.

“Jadi menurut saya yang lama-lama itu maaf saja sudah berkarat, kasih ke yang muda saja, pemikiran baru, punya visi misi, punya semangat, beri mereka kesempatan untuk membangun sepak bola kita,” tutupnya. (RO/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat