visitaaponce.com

PDIP Absen, Game Changer Akibat Batalnya Piala Dunia

PDIP Absen, Game Changer Akibat Batalnya Piala Dunia
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri(MI / ADAM DWI)

DIREKTUR Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengungkapkan analisanya soal gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia menjadi game changer pada Pemilu 2024 kini mulai terbukti. 

Hal itu dikatakan Qodari merespon ketidakhadiran Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di acara silaturahmi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para ketum parpol yang digelar di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4).

Qodari menduga absennya PDI Perjuangan pada acara tersebut mengindikasikan keretakan hubungan antara Megawati maupun elite PDI Perjuangan yang dilandasi oleh perbedaan sikap mengenai Piala Dunia U-20. 

Baca juga: Mimpi Anak Muda Tampil di Piala Dunia Tinggal Mimpi

“Menurut saya, inilah salah satu pertanda dari statement saya sebelumnya bahwa batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia dapat menjadi game changer atau variabel untuk mengubah konstelasi politik di Indonesia,” ujar Qodari dalam keterangan resmi, Minggu (2/4).

Dikatakan Qodari, meskipun PDIP memberikan alasan ketidakhadirannya, tetapi atmosfer memanasnya hubungan antara Presiden Jokowi dan PDI Perjuangan itu sangat terasa. Sehingga Qodari menilai ada pergeseran konstelasi yang berpotensi memunculkan tiga poros pada Pilpres 2024 mendatang.

“PDI perjuangan memang mengatakan mereka tidak hadir karena suratnya ditujukan kepada Ibu Mega dan mereka tidak dapat hadir, lalu ketidakhadiran itu tetap bisa diinterpretasikan bahwa ya ini potensi akan ada tiga blok ke depan,” ucap Qodari.

Baca juga: Sentimen Pembahasan Ganjar Pranowo 90% Negatif Akibat Batalnya Piala Dunia U-20

“Blok perubahan, blok PDI Perjuangan dan blok Kabinet Indonesia Bersatu,” sambungnya.

Lanjut Qodari, munculnya poros Kabinet Indonesia Bersatu sebagai wujud komitmen dukungan dari para Ketum Parpol yang menjabat sebagai menteri dalam konteks kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang direstui oleh Presiden Jokowi.

“Semacam kebulatan tekad ya, dari Pak Zulkifli Hasan dan itu bisa mengindikasikan bahwa sekali lagi bisa terjadi perubahan konstelasi pada hari ini terutama dalam konteks pencalonan calon presiden 2024,” tukas Qodari.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berharap lima ketua umum partai mendukung pilihan Presiden Joko Widodo.

Kelima ketum Parpol itu adalah ketum PAN, Golkar, Gerindra, PKB, dan PPP.

"Insya Allah semakin solid, kompak, satu hati, satu pemikiran, insyaallah satu pilihan di bawah komando Bapak Presiden," kata Zulhas.

Tetapi, Zulhas tidak menjelaskan apa maksud 'satu pilihan di bawah komando Jokowi'. Namun, ia banyak bicara mengenai Pilpres 2024 di kesempatan itu.

Selain itu, Zulhas juga menyanjung peningkatan elektabilitas Prabowo dalam beberapa waktu belakangan. Zulhas menilai hal itu terjadi karena Prabowo sering mendampingi Jokowi dalam kunjungan kerja. (RO/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat